Kamis, 19 Februari 2015

[K-Drama] Kill Me, Heal Me Ep 13

Kill Me, Heal Me 
Episode 13
Do Hyun keluar dari ruangan nenek dan memanggil Ri Jin untuk mengajaknya pergi. Dari Ajumma ia tahu kalau Ri Jin ke ruang bawah tanah mereka untuk mengambil minuman. Karena terlalu lama Ajumma berniat menyusulnya.
 Do Hyun ingat trauma Ri Jin dan mengecek kondisi Ri Jin. Saat ia turun ia melihat Ri Jin sudah terduduk lemas dan melamun. Saat Do Hyun berusaha menyadarkannya Ri Jin terlihat lemas dan berusaha terlihat kuat, tapi tak berapa lama ia pingsan.
Do Hyun memanggil dokter Seok untuk memeriksa kondisi Ri Jin. Dokter Seok meminta Do Hyun menjaga Ri Jin, bagaimana kuatnya Ri Jin, tapi sebenarnya ia cukup sensitif terhadap pasiennya. Do Hyun kembali dan melihat Ri Jin mengigau dalam tidurnya.
 Do Hyun khawatir dan akan menghubungi dokter Seok lagi sampai Ri Jin mengigau dan meminta ia tidak pergi dari sisinya. Ri Jin juga mengigau seperti Se Gi, meminta ia tidak pergi dan bermain dengannya. ( Do Hyun mungkin terlalu khawatir pada Ri Jin sampai tidak menyadari bahwa anak yang ia cari adalah Ri Jin).
Do Hyun akhirnya menerima uluran tangan Ri Jin untuk menenangkannya. Do Hyun tidak akan meniggalkan Ri Jin dan ia berkata bahwa mimpi itu pasti akan berlalu dan itu hanyalah mimpi. Do Hyun terlihat khawatir bahkan ia menangis untuk Ri Jin. 
 Sementara itu, Ri On yang ketiduran di depan pekerjaannya tiba-tiba terbangun, dan seperti mempunyai ikatan pada Ri Jin, ia mengira Ri Jin mendapat mimpi buruk lagi. Tidak berapa lama ia melanjutkan novel yang ia tulis.
Do Hyun kaget karena begitu bangun ia tidak menemukan Ri Jin di tempat tidur. Ia berhasil menemukan Ri Jin di dapur dan bertanya apa yang dilakukan Ri Jin?
Ri Jin dengan santai menjawab ia kelaparan karena mimpi buruknya, dan merindukan masakan ibunya. Do Hyun merasa bersalah begitu mendengar pernyataan itu. Bagaimanapun juga karena dia Ri Jin terpaksa berpisah dengan keluarganya bahkan rela berbohong ia ke US.
Ri Jin masih bisa bercanda menanggapi pernyataan Do Hyun yang terlalu serius dan bahkan mengira Do Hyun seperti seorang perwakilan Korea. Ri Jin memberitahu bahwa keluarganya sudah tahu dan bahkan ia sudah bertemu dengan mereka. Do Hyun merasa tenang mendengarnya dan memberikan libur untuk Ri Jin dan akan mengantar Ri Jin untuk bertemu dengan keluarganya. 
 Ri Jin langsung menolaknya, karena walau mereka tahu tapi sebenarnya mereka tidak tahu kalau Do Hyun adalah pasiennya. Agar Do Hyun tidak merasa bersalah lagi, maka Ri Jin meminta dibelikan makanan oleh Do Hyun. Awalnya Do Hyun menolak karena dokter Seok menyarankan agar Ri Jin beristirahat di rumah. Ri Jin menolaknya dan berkata ia juga dokter jadi ia tahu kondisinya sambil melepas suntikan nutrisinya.
Mereka akhirnya makan bersama. Ri Jin merasa hidup kembali. Kali ini Do Hyun banyak bertanya pada Ri Jin, tapi Ri Jin meminta mereka untuk makan dulu dan tidak perlu mengkhawatirkan mimpinya karena ada seseorang yang akan menjelaskan mimpinya itu. Do Hyun bertanya siapa? tentu saja Ri On. Kali ini timbul pemikiran dalam diri Do Hyun yang mencurigai bahwa mereka kemungkinan tidak bersaudara. Apalagi ia mengingat jawaban Ri On sebelumnya tentang misteri ketakutan anak dalam ruang bawah tanah.
Karena membahas Ri On, Ri Jin jadi ingat bahwa Do Hyun sudah bertemu dengan Ri On dan meminta maaf karena merahasiakan identitas OMEGA.
Setelah mereka makan, mereka berbicara sambil jalan. Ri Jin kali ini bertanya tentang rencana Do Hyun selanjutnya apalagi ia sekarang seorang pengangguran. Do Hyun memintanya untuk tenang, dengan menjual barang Se Gi maka ia akan bisa hidup selama 2 tahun dengan tenang. Do Hyun akan mencari anak dalam ingatannya dulu, Ri Jin menyemangati sikap Do Hyun ini. Ia menyukai sikap Do Hyun untuk terus maju dan menyelesaikan masalahnya dan tidak lari dari kenyataan.
Saat berjalan itulah mereka tidak sengaja melihat toko ramalan. Awalnya mereka tidak percaya dengan hal itu sampai Ri Jin ternyata meninggalkan HPnya dan akan kembali sendirian dan membuat Do Hyun akhirnya masuk ke toko ramalan itu.
Peramal itu memuji ketampanan Do Hyun. Do Hyun hanya tersenyum mendengarnya, ia ingin mengetahui anak yang ia cari tapi peramal langsung mengartikan orang yang disukai Do Hyun. Do Hyun tidak bisa berbuat apa-apa dan penasaran juga akhirnya. Hasil ramalan itu tentu saja merujuk pada Ri Jin. Do Hyun yang mendengarnya mau tidak mau terlihat tersenyum. Tapi saat terakhir ramalan itu mengatakan bahwa cinta mereka penuh dengan rintangan dan Do Hyun akan bertemu dengan orang yang ia cari walau begitu rumit tapi pertemuan mereka sudah ditakdirkan.
Saat Do hyun keluar kini giliran Ri Jin yang masuk ke toko itu karena penasaran. Hasil ramalan Ri Jin begitu membuat Ri Jin marah. Ia diramalkan seorang yang playgirl dan dalam urusan cinta ia harus melupakannya dan lebih fokus saja pada pekerjaannya saat ini. Ri Jin tidak terima dan pergi dari tempat itu untuk bertemu dengan Do Hyun.
Do Hyun terlihat serius melihat HPnya saat Ri Jin datang dan mengagetkannya. Ri Jin penasaran dan berusaha mencari tahu apa yang Do Hyun lihat.
 Do Hyun mencari alasan bahwa ia sedang melihat pergerakan saham. Tentu saja Ri Jin tidak percaya dan berusaha merebut HP Do Hyun dan tahu bahwa ia melihat keakuratan kartu tarot yang baru ia ramalkan. Ri Jin penasaran dengan hasil keakuratan kartu tarot itu, tapi tentu saja hasilnya tidak munkin benar. Mereka berusaha menghibur diri karena hasil ramalan mereka tidak begitu bagus.
 Tapi akhirnya mereka salah tingkah sendiri dengan diskusi mereka dan ketahuan bahwa mereka saling membaca ramalan sebelumnya. Tentu saja mereka saling menuduh dan tidak mau mengakui.
Mereka pulang dengan canggung. Ri Jin berpamitan dan meminta Do Hyun memanggilnya jika ada perlu dengannya. Do Hyun menghentikan langkah Ri Jin, dan bertanya kenapa ia harus memanggil Ri Jin jika perlu saja. Ri Jin yang mendengarnya menjadi salah tingkah dengan pertanyaan Do Hyun. 
 Do Hyun bertanya apa ia hanya sekedar pasien saja bagi Ri Jin? Ri Jin tanpa sadar langsung menjawab tidak. Do Hyun melanjutkan lagi pertanyaannya, apakah tidak ada kesempatan untuknya untuk menjadi seorang laki-laki di hadapan Ri Jin?
Ri Jin terdiam sesaat dan mengajak Do Hyun untuk naik kereta salju. Do Hyun yang mendengarnya sempat bingung, tapi Ri Jin menjelaskan. Jika mereka melakukan perjalanan maka mereka bisa berbicara dan saling mengenal. Do Hyun akan lebih memahami siapa Ri Jin. Mendengar itu Do Hyun senang dan mereka janji untuk bertemu setelah 30 menit.
Do Hyun terlihat gembira dan mencoba mencari pakaian yang cocok untuk pergi. Awalnya ia melihat pakaian miliknya tapi kemudian ia berpindah ke lemari Se Gi. Saat pencarian itu Chae Yeon menghubungi Do Hyun. Do Hyun sadar bahwa Chae Yeon menghubunginya sudah dalam keadaan mabuk dan menolak bertemu dengan Chae Yeon.
Ia meminta bertemu dan bahkan mengancam Do Hyun jika ia tidak menuruti permintaannya.
Ri Jin turun dengan gembira, tapi senyuman itu tidak bertahan lama karena Do Hyun memilih bertemu dengan Chae Yeon. Ri Jin mengerti maksud Do Hyun tapi ia sempat jengkel juga dan menjatuhkan tasnya begitu saja saat Do Hyun pergi.
Chae Yeon sudah dalam keadaan mabuk berat, Do Hyun dengan tegas mengatakan pada Chae Yeon bahwa saat itu bukan seperti dirinya dan bahkan ia tidak akan lagi menuruti permintaan Chae Yeon lagi. Ini terakhir kalinya ia akan menuruti permintaan Chae Yeon, dan dia tidak peduli lagi dengan apa yang akan dilakukan Chae Yeon padanya.
 Chae Yeon merasa terbuang apalagi ia sudah menyadari perasaannya. Chae Yeon mau tahu dan mengancam akan bunuh diri dan membuktikan apa Do Hyun benar tidak datang padanya.
 Do Hyun berusahan memapah Chae Yeon saat keluar dari bar hotel itu dan ternyata ibu Ki Joon tidak sengaja melihat mereka.
Ri Jin yang sedih ditinggal sendirian minum sendiri dan kemudian ia ingat perkataan peramal untuk melupakan urusan cintanya.
 Saat sedih itu ia menghubungi Ri On karena ia ingin pulang ke rumahnya. Ri On sedang melakukan kencan ganda dengan temannya, bahkan ia menggunakan rayuan seperti Se Gi.
 Sedang asyik-asyiknya merayu, ia menerima telp dari Ri Jin. Awalnya Ri On ingin menutup telp itu sampai Ri Jin bilang ia bermimpi buruk bahkan ia sampai tidak sadarkan diri dan menginginkan Ri On merubah mimpinya menjadi keberutungan. 
Mendengar itu Ri On langsung bertanya keberadaan Ri Jin.
Do Hyun yang pulang ke rumah langsung mencari Ri Jin. Ia hanya menemukan note yang ditinggalkan Ri Jin di depan kamarnya. Ri Jin berubah pikiran dan ingin mengambil hari liburnya dan meminta Do Hyun tidak salah paham karena pembatalan perjalanan mereka.
Malam itu Ri Jin saling mengingat cinta pertamanya yang dilindungi oleh Ri On. Walau Ri Jin tahu bahwa orang yang disukainya tidak menyukainya dan hanya memanfaatkan ia merasa bersyukur karena ada Ri On di sampingnya dan meminta Ri On apa bisa melalukannya sekali lagi untuknya jika itu terjadi padanya lagi?
Ri On sadar arah pertanyaan Ri Jin itu dan bertanya apa Ri Jin menyukai Do Hyun? Ri Jin mengalihkan pertanyaan Ri On itu dan bertanya apa makna cinta pertama bagi seorang pria?
Ri Jin mengira bahwa cinta pertama bagi seorang pria tidak mudah dilupakan?
Ri On menjelaskan itu berbeda situasinya, itu seperti sesuatu yang dilipat untuk pertama kalinya maka berarti terima kasih (intinya cinta pertama yang terbalas). Jika lipatan itu terbuka maka masih ada perasaan yang tertinggal, tapi jika mengalami luka yang sama untuk kedua kalimya maka berarti rasa sedih yang terasa karena gagal kedua kalinya. Jika terbuka lagi maka akan berubah menjadi rasa sakit. Jika sampai menjadi hancur maka yang bisa dilakukan adalah menahan rasa sakit itu.
 Ri Jin mengerti maksud Ri On, ia berkata bahwa ia sepertinya mempunyai perasaan pada Do Hyun. tapi ia tidak bisa berbicara pada Do Hyun tentang masalahnya karena ia sadar bahwa Do Hyun sudah terlalu banyak menerima masalah walau ditambah masalahnya. Seharusnya ia cukup profesional sebagai dokter dan hanya ingin fokus pada pekerjaannya dan merindukan masa-masa ia di RS dengan begitu ia bisa melupakan sesuatu yang buruk dengan bekerja keras.
Saat berbicara itu ternyata Do hyun sudah berada di dekat mereka, dan Ri On yang menyadari keberadaan Do Hyun berusaha menghalangi Ri Jin agar tidak mengetahuinya. 
Ri Jin merasa bahwa Ri On tidak bisa berbicara serius walau sebentar dengannya dan masuk ke dalam rumah.
Do Hyun yang mendengar pembicaraan mereka mengurungkan niatnya untuk menemui Ri Jin dan pergi begitu saja. Ri On yang melihat kepergian Do Hyun sebenarnya juga merasa terluka dan kasian.
 Sepanjang perjalanan Do hyun mengingat perkataan Ri Jin bahwa Ri Jin tidak bisa bergantung pada Do hyun tentang masalahnya. Do Hyun mengingat pertemuannya dengan Ri Jin dan sadar bahwa selama ini ia selalu bergantung pada Ri Jin. Ri Jin berulang kali terluka karenanya, bahkan saat Ri Jin mengajaknya berbicara ia malah terpaksa membatalkan dan merasa bersalah karenannya.
 Saat mengingat semua kenangan itu Do Hyun merasa sakit di hatinya dan memegang dadanya. Sesuai dengan lirik lagu yang mengiringinya. Ia hanya bisa memberikan kesedihan pada Ri Jin dan hanya melukai hati Ri Jin.
Pagi itu Ki Joon dan ayahnya sepertinya bertemu dengan pendukung mereka dan menerka bahwa kemungkinan besar ayah Ki Joon yang akan menjadi penerus perusahaan Seung Ji. Apalagi nenek secara terang-terangan mengusir pewarisnya. Saat berbicara itulah, ayah Ki Joon menerima kabar bahwa ada orang lain yang mencari Ri Jin dan meminta agar ia dulu yang menemukannya.
Do hyun sudah berkemas untuk pergi dari perusahaan dan meminta Sek. Ahn tidak menunggunya dan menggapai kesempatan yang lebih baik. Sek. Ahn tentu saja menolaknya dan berkata akan menunggu Do Hyun kembali. 
Ki Joon tiba-tiba muncul dan tentu saja ia tidak lupa meninggalkan ancaman untuk Do Hyun agar tidak menyentuh perusahaan atau wanitanya, Do Hyun diam saja mendengarnya.
Saat diparkiran membantu Do hyun memasukkan barangnya ke bagasi mobil Sek. Ahn menerima telp dari ibu Do Hyun dan memarah-marahi Sek. Ahn. Do Hyun sadar ibunya sedang emosi dan mengambil telp itu, ia kemudian meminta bertemu dengan ibunya.
 Do Hyun tentu saja bertanya tentang anak selain dirinya di Seung Ji group. Ibu terkejut dan berusaha mengelak walau jelas terlihat Ibu menyembunyikan sesuatu dari Do Hyun. Akhirnya ibu berpamitan ada urusan saat Do Hyun bertanya tentang penganiayaan ayahnya saat ia kecil.
Saat kepergian ibunya itu, sudah mulai terlihat bahwa Do Hyun mulai kehilangan kesadarannya, tapi ia berusaha kuat dan saat itu juga Ri On menghubungi Do Hyun untuk bertemu.
Ri On mengerti kondisi Do hyun, tapi ia meminta agar ia tidak mendekati Ri Jin. Apalagi orang tua mereka belum mengetahui dimana Ri Jin berada dan bekerja.
Saat itulah Ri Jin sedang memuji Ibu mengenai keahliannya memotong rice cake ( makanan khas tahun baru di Korea) dengan rata. Ri Jin bahkan membandingkannya dengan kasih sayang Ibu pada dirinya dan Ri On yang sama dan membuat Ayah dan Ibu kaget. Ri Jin melanjutkan ucapannya bahwa ia bersyukur mempunyai orang tua seperti mereka dan berharap mereka bahagia.
Pembicaraan Ri On terhenti saat pesanan mereka selesai. Ri On mengambil pesanan itu, tapi Do Hyun yang sudah mulai tertekan dengan kejadian sebelumnya akhirnya kesakitan dan tentu saja ia berubah menjadi kepribadian yang lain. 
Finally, Yo Na muncul dan bertemu dengan Ri On pujaan hatinya. Awal ia sadar, Yo Na merasa heran karena ia bisa muncul lagi. Tentu saja Yo Na jengkel karena ia muncul di saat Do Hyun merasa frustasi dan tertekan.
 Tapi karena ia sudah muncul maka saatnya ia bersenang-senang. Begitu ia berdiri, tanpa sengaja ia melihat Ri On. Ia langsung memanggil sebutan "OPPA" pada Ri On. Ri On terkejut dengan panggilan itu, dan berusaha memastikan bahwa itu adalah Do Hyun walau dengan ragu-ragu.
 Yo Na tidak mempedulikan kebingungan Ri On dan ia berlari ke arah Ri On untuk memeluknya. Ri On kaget dan berusaha menghindar, apalagi Yo Na berusaha mencium Ri On.
Ri On yang kebingungan akhirnya menghubungi Ri Jin. Ri Jin terkejut begitu tahu Ri On bersama Yo Na.  Ri On memohon pada Ri Jin agar menyelamatkannya, bahkan ia akan melakukan apapun sampai ia mati agar terbebas dari Yo Na.
 Ia meminta Ri On agar menuruti semua permintaan Yo Na dan tidak kehilangan Yo Na, kalau tidak begitu mereka akan mengalami masalah yang lebih berat lagi.
Ri On mencoba bersabar dengan tingkah laku Yo Na, apalagi Yo Na bersikap manja pada Ri On dan semakin membuat Ri On ketakutan.
Tangan Ri On bergetar saat akan menyuapi Yo Na. Yo Na merasa marah karena ia tidak juga disuapi padahal ia sudah kelaparan.Yo Na bahkan mengancam Ri On bahwa ia akan berdansa di atas meja jika Ri On tidak menyuapinya.
Melihat padangan orang di sekitarnya Ri On akhirnya menyerah dan lagi-lagi menghubungi Ri Jin agar membantunya. Ri Jin sudah hampir sampai dan berusaha meminta Ri On menahan Yo Na dengan segala cara.
Yo Na yang tahu dalam bahaya berusaha kabur, dan meminta Ri On menangkapnya. Terjadilah aksi kejar-kejarnya sebelum Ri Jin datang dan ikut mengejar mereka. (Asli adegan ini agak maksa karena begitu banyak fans yang bersorak begitu mereka keluar dari toko dan hampir sepanjang jalan penuh fans yang melihat mereka).
 Ri Jin meminta Ri On agar bisa menghentikan Yo Na, bahkan kalau perlu mengunakan teknik ke 7 yang dimiliki Ri On (nggak tahu juga tekniknya apa). Ri On terkejut mendengarnya dan menolak melakukannya, karena ia tidak bisa melakukan hal itu pada seorang wanita.
 Sadar dengan ucapannya sendiri Ri On jadi bingung sendiri karena menganggap Do Hyun adalah wanita. Sementara itu Yo Na dengan riang berlari karena Ri On mengejarnya dan tidak mempedulikan padangan semua orang yang melihatnya.
 Saat sudah merasa sepi, Yo Na berhenti dan kali ini ia mengatakan akan bergantian mengejar Ri On. Ri On terkejut dan berusaha menghindar, Ri Jin berhasil mengejar mereka dan berusaha membantu Ri On agar terlepas dari Yo Na. Yo Na merasa marah karena lagi-lagi ia harus diganggu oleh Ri Jin.
 Yo Na berusaha menarik Ri On, Ri Jin berusaha memisahkan mereka dan Ri On berusaha menghindar dari Yo Na. Tapi usaha Ri On dan Ri Jin sia-sia karena Yo Na berhasil mencium Ri On dan terlihat senang, berbeda dengan Ri On yang syok dan terjatuh sambil menangis. Ri Jin yang melihat hal itu langsung memukul Yo Na dan Yo Na tidak sadarkan diri.
Do Hyun terbangun dengan kaget karena Ri On ada di depannya. Ri On juga kaget karena Do Hyun tiba-tiba saja terbangun saat wajahnya mendekat. Ri On masih trauma dan langusng bertanya siapa Do Hyun kali ini dengan takut-takut. Do Hyun juga heran karena ia terbangun di tempat asing dan bersama dengan Ri On.
Akhirnya Ri On tahu kalau dia adalah Do Hyun. Sebenarnya ia ingin membawa Do Hyun pulang, tapi ia khawatir Ri Jin bersama dengan Do Hyun sendirian makanya ia membawa Do Hyun pulang ke rumah mereka. Do Hyun masih bingung dengan keadaannya sampai Ri On berkata heran wanita bisa mempunyai tenaga seperti itu. Do Hyun sadar bahwa kemungkinan Yo Na muncul. Walau dengan mengomel, tapi akhirnya Ri On memberi baju ganti pada Do Hyun walau ia sempat salah menyebut dirinya "OPPA" pada Do Hyun. Sejak bertemu Yo Na, Ri On jadi bingung sendiri menyebut dan memperlakukan Do Hyun karena syok.
Do Hyun keluar dari rumah saat tiba-tiba Ri Jin menariknya. Ri Jin terlihat masih marah dengan ulah Yo Na. Do Hyun yang kena imbasnya tapi Ri Jin masih bisa menguasai diri dan melampiaskannya pada tabung pembakaran di sampingnya dengan menendang dengan keras tabung itu. Do Hyun yang melihat ulah Ri Jin itu hanya bisa tersenyum.
Ibu Do Hyun menjaga ayah malam itu dan tanpa sengaja melihat buku kesanyangan ayah. Saat membuka buku itu ibu tanpa sengaja menemukan foto Ibu Ri Jin sedang memeluk Ri Jin kecil.
 Dari Ri Jin, Do Hyun tahu bahwa Ri On mengetahui kepribadiannya. Ri Jin menceritakan bahwa itu bukan karena ulah Yo Na saja, tapi sebelumnya Ri On pernah bertemu dengan Se Gi. Jika seseorang pernah bertemu dengan Se Gi, maka bisa dipastikan rahasia Do Hyun akan terbongkar. Ri Jin akan pergi walau sebenarnya ia ingin Do Hyun menahannya. Ia berusaha mencari alasan agar Do Hyun menahan kepergiannya, tapi Do Hyun tidak menyadarinya sampai ke 3 kalinya Ri Jin akan pergi Do Hyun baru memanggilnya.
Ri Jin terlihat senang, tapi berusaha mengontrol harga dirinya. Do Hyun berkata serius bahwa selama 2 bulan terakhir sebelum ia kembali ke US, apa ia bisa menjadi laki-laki bagi Ri Jin?
Sedangkan saat itu ibu berkata pada ayah bahwa ia tahu bahwa ayah sebenarnya tidak membenci ibu Ri Jin tapi ia bahkan mencintainya, tapi karena keegoisan ibu untuk memiliki ayah maka ia menahan ayah di sisinya. Baginya ayah adalah jalan baginya untuk lepas dari masa lalunya. Tapi kali ini ia akan menemukan anak itu dan berusaha menghilangkannya sebelum Do Hyun mengingat semuanya dan menemukan anak itu.
 Ri Jin berusaha mengingatkan Do Hyun bahwa kontrak mereka melarang adanya hubungan khusus. Do Hyun dengan mudah mengatakan bahwa ia akan membayar finalty dari pelanggaran kontrak itu dan berusaha mendekat pada Ri Jin. Ri Jin melangkah kebelakang untuk menghindar dari Do Hyun yang berusaha akan menciumnya.
 Langkah Do Hyun terhenti saat melihat sebuah foto di tabung pembakaran, foto itu adalah foto yang di bakar Ri On sebelumnya tapi tidak semuanya terbakar. Ri Jin bertanya ada apa, dan Do Hyun berkata bahwa foto ini adalah foto ibunya. Maksud Do Hyun adalah foto ibu secara legal / terdaftar di keluarga Seungji group. Mereka sama-sama terkejut dengan temuan itu.
 To Be Continue.

Tidak ada komentar: