Kill Me, Heal Me
Episode 13
Do
Hyun keluar dari ruangan nenek dan memanggil Ri Jin untuk mengajaknya
pergi. Dari Ajumma ia tahu kalau Ri Jin ke ruang bawah tanah mereka untuk
mengambil minuman. Karena terlalu lama Ajumma berniat menyusulnya.
Do Hyun ingat trauma Ri Jin dan mengecek kondisi Ri
Jin. Saat ia turun ia melihat Ri Jin sudah terduduk lemas dan melamun.
Saat Do Hyun berusaha menyadarkannya Ri Jin terlihat lemas dan berusaha
terlihat kuat, tapi tak berapa lama ia pingsan.
Do
Hyun memanggil dokter Seok untuk memeriksa kondisi Ri Jin. Dokter Seok
meminta Do Hyun menjaga Ri Jin, bagaimana kuatnya Ri Jin, tapi
sebenarnya ia cukup sensitif terhadap pasiennya. Do Hyun kembali dan
melihat Ri Jin mengigau dalam tidurnya.
Do Hyun khawatir dan akan
menghubungi dokter Seok lagi sampai Ri Jin mengigau dan meminta ia tidak
pergi dari sisinya. Ri Jin juga mengigau seperti Se Gi, meminta ia
tidak pergi dan bermain dengannya. ( Do Hyun mungkin terlalu khawatir
pada Ri Jin sampai tidak menyadari bahwa anak yang ia cari adalah Ri
Jin).
Do
Hyun akhirnya menerima uluran tangan Ri Jin untuk menenangkannya. Do
Hyun tidak akan meniggalkan Ri Jin dan ia berkata bahwa mimpi itu pasti
akan berlalu dan itu hanyalah mimpi. Do Hyun terlihat khawatir bahkan ia
menangis untuk Ri Jin.
Sementara itu, Ri On yang ketiduran di depan
pekerjaannya tiba-tiba terbangun, dan seperti mempunyai ikatan pada Ri
Jin, ia mengira Ri Jin mendapat mimpi buruk lagi. Tidak berapa lama ia
melanjutkan novel yang ia tulis.
Do
Hyun kaget karena begitu bangun ia tidak menemukan Ri Jin di tempat
tidur. Ia berhasil menemukan Ri Jin di dapur dan bertanya apa yang
dilakukan Ri Jin?
Ri
Jin dengan santai menjawab ia kelaparan karena mimpi buruknya, dan
merindukan masakan ibunya. Do Hyun merasa bersalah begitu mendengar
pernyataan itu. Bagaimanapun juga karena dia Ri Jin terpaksa berpisah
dengan keluarganya bahkan rela berbohong ia ke US.
Ri Jin masih bisa
bercanda menanggapi pernyataan Do Hyun yang terlalu serius dan bahkan
mengira Do Hyun seperti seorang perwakilan Korea. Ri Jin memberitahu
bahwa keluarganya sudah tahu dan bahkan ia sudah bertemu dengan mereka.
Do Hyun merasa tenang mendengarnya dan memberikan libur untuk Ri Jin dan
akan mengantar Ri Jin untuk bertemu dengan keluarganya.
Ri Jin langsung
menolaknya, karena walau mereka tahu tapi sebenarnya mereka tidak tahu
kalau Do Hyun adalah pasiennya. Agar Do Hyun tidak merasa bersalah lagi,
maka Ri Jin meminta dibelikan makanan oleh Do Hyun. Awalnya Do Hyun
menolak karena dokter Seok menyarankan agar Ri Jin beristirahat di
rumah. Ri Jin menolaknya dan berkata ia juga dokter jadi ia tahu
kondisinya sambil melepas suntikan nutrisinya.
Mereka
akhirnya makan bersama. Ri Jin merasa hidup kembali. Kali ini Do Hyun
banyak bertanya pada Ri Jin, tapi Ri Jin meminta mereka untuk makan dulu
dan tidak perlu mengkhawatirkan mimpinya karena ada seseorang yang akan
menjelaskan mimpinya itu. Do Hyun bertanya siapa? tentu saja Ri On.
Kali ini timbul pemikiran dalam diri Do Hyun yang mencurigai bahwa
mereka kemungkinan tidak bersaudara. Apalagi ia mengingat jawaban Ri On
sebelumnya tentang misteri ketakutan anak dalam ruang bawah tanah.
Karena
membahas Ri On, Ri Jin jadi ingat bahwa Do Hyun sudah bertemu dengan Ri
On dan meminta maaf karena merahasiakan identitas OMEGA.
Setelah mereka
makan, mereka berbicara sambil jalan. Ri Jin kali ini bertanya tentang
rencana Do Hyun selanjutnya apalagi ia sekarang seorang pengangguran. Do
Hyun memintanya untuk tenang, dengan menjual barang Se Gi maka ia akan
bisa hidup selama 2 tahun dengan tenang. Do Hyun akan mencari anak dalam
ingatannya dulu, Ri Jin menyemangati sikap Do Hyun ini. Ia menyukai
sikap Do Hyun untuk terus maju dan menyelesaikan masalahnya dan tidak
lari dari kenyataan.
Saat
berjalan itulah mereka tidak sengaja melihat toko ramalan. Awalnya
mereka tidak percaya dengan hal itu sampai Ri Jin ternyata meninggalkan
HPnya dan akan kembali sendirian dan membuat Do Hyun akhirnya masuk ke
toko ramalan itu.
Peramal
itu memuji ketampanan Do Hyun. Do Hyun hanya tersenyum mendengarnya, ia
ingin mengetahui anak yang ia cari tapi peramal langsung mengartikan
orang yang disukai Do Hyun. Do Hyun tidak bisa berbuat apa-apa dan
penasaran juga akhirnya. Hasil ramalan itu tentu saja merujuk pada Ri
Jin. Do Hyun yang mendengarnya mau tidak mau terlihat tersenyum. Tapi
saat terakhir ramalan itu mengatakan bahwa cinta mereka penuh dengan
rintangan dan Do Hyun akan bertemu dengan orang yang ia cari walau
begitu rumit tapi pertemuan mereka sudah ditakdirkan.
Saat
Do hyun keluar kini giliran Ri Jin yang masuk ke toko itu karena
penasaran. Hasil ramalan Ri Jin begitu membuat Ri Jin marah. Ia
diramalkan seorang yang playgirl dan dalam urusan cinta ia harus
melupakannya dan lebih fokus saja pada pekerjaannya saat ini. Ri Jin
tidak terima dan pergi dari tempat itu untuk bertemu dengan Do Hyun.
Do
Hyun terlihat serius melihat HPnya saat Ri Jin datang dan mengagetkannya. Ri Jin penasaran dan berusaha
mencari tahu apa yang Do Hyun lihat.
Do Hyun mencari alasan bahwa ia sedang
melihat pergerakan saham. Tentu saja Ri Jin tidak percaya dan berusaha
merebut HP Do Hyun dan tahu bahwa ia melihat keakuratan kartu tarot yang
baru ia ramalkan. Ri Jin penasaran dengan hasil keakuratan kartu tarot itu, tapi tentu saja hasilnya tidak munkin benar. Mereka berusaha menghibur diri karena hasil ramalan mereka tidak begitu bagus.
Tapi akhirnya mereka salah tingkah sendiri dengan diskusi mereka dan ketahuan bahwa
mereka saling membaca ramalan sebelumnya. Tentu saja mereka saling menuduh dan tidak mau mengakui.
Mereka
pulang dengan canggung. Ri Jin berpamitan dan meminta Do Hyun
memanggilnya jika ada perlu dengannya. Do Hyun menghentikan langkah Ri
Jin, dan bertanya kenapa ia harus memanggil Ri Jin jika perlu saja. Ri
Jin yang mendengarnya menjadi salah tingkah dengan pertanyaan Do Hyun.
Do Hyun bertanya apa ia
hanya sekedar pasien saja bagi Ri Jin? Ri Jin tanpa sadar langsung
menjawab tidak. Do Hyun melanjutkan lagi pertanyaannya, apakah tidak ada
kesempatan untuknya untuk menjadi seorang laki-laki di hadapan Ri Jin?
Ri
Jin terdiam sesaat dan mengajak Do Hyun untuk naik kereta salju. Do Hyun
yang mendengarnya sempat bingung, tapi Ri Jin menjelaskan. Jika mereka
melakukan perjalanan maka mereka bisa berbicara dan saling mengenal.
Do Hyun akan lebih memahami siapa Ri Jin. Mendengar itu Do Hyun senang dan mereka janji untuk bertemu setelah 30
menit.
Do
Hyun terlihat gembira dan mencoba mencari pakaian yang cocok untuk pergi. Awalnya ia melihat pakaian miliknya
tapi kemudian ia berpindah ke lemari Se Gi. Saat pencarian itu Chae Yeon
menghubungi Do Hyun. Do Hyun sadar bahwa Chae Yeon menghubunginya sudah dalam keadaan mabuk dan menolak bertemu dengan Chae Yeon.
Ia meminta bertemu dan bahkan mengancam Do Hyun jika ia tidak menuruti permintaannya.
Ri
Jin turun dengan gembira, tapi senyuman itu tidak bertahan lama karena
Do Hyun memilih bertemu dengan Chae Yeon. Ri Jin mengerti maksud Do Hyun
tapi ia sempat jengkel juga dan menjatuhkan tasnya begitu saja saat Do Hyun pergi.
Chae
Yeon sudah dalam keadaan mabuk berat, Do Hyun dengan tegas mengatakan
pada Chae Yeon bahwa saat itu bukan seperti dirinya dan bahkan ia tidak
akan lagi menuruti permintaan Chae Yeon lagi. Ini terakhir kalinya ia akan menuruti permintaan Chae Yeon, dan dia tidak peduli lagi dengan apa yang akan dilakukan Chae Yeon padanya.
Chae Yeon merasa terbuang
apalagi ia sudah menyadari perasaannya. Chae Yeon mau tahu dan mengancam akan bunuh diri dan membuktikan apa Do Hyun benar tidak datang padanya.
Do Hyun berusahan memapah Chae Yeon saat keluar dari bar hotel itu
dan ternyata ibu Ki Joon tidak sengaja melihat mereka.
Ri
Jin yang sedih ditinggal sendirian minum sendiri dan kemudian ia ingat
perkataan peramal untuk melupakan urusan cintanya.
Saat sedih itu ia
menghubungi Ri On karena ia ingin pulang ke rumahnya. Ri On sedang
melakukan kencan ganda dengan temannya, bahkan ia menggunakan rayuan
seperti Se Gi.
Sedang asyik-asyiknya merayu, ia menerima telp dari Ri
Jin. Awalnya Ri On ingin menutup telp itu sampai Ri Jin bilang ia
bermimpi buruk bahkan ia sampai tidak sadarkan diri dan menginginkan Ri On merubah mimpinya menjadi keberutungan.
Mendengar itu Ri On langsung bertanya keberadaan Ri Jin.
Mendengar itu Ri On langsung bertanya keberadaan Ri Jin.
Do
Hyun yang pulang ke rumah langsung mencari Ri Jin. Ia hanya menemukan
note yang ditinggalkan Ri Jin di depan kamarnya. Ri Jin berubah pikiran
dan ingin mengambil hari liburnya dan meminta Do Hyun tidak salah paham
karena pembatalan perjalanan mereka.
Malam itu Ri Jin
saling mengingat cinta pertamanya yang dilindungi oleh Ri On. Walau Ri
Jin tahu bahwa orang yang disukainya tidak menyukainya dan hanya
memanfaatkan ia merasa bersyukur karena ada Ri On di sampingnya dan
meminta Ri On apa bisa melalukannya sekali lagi untuknya jika itu
terjadi padanya lagi?
Ri
On sadar arah pertanyaan Ri Jin itu dan bertanya apa Ri Jin menyukai Do
Hyun? Ri Jin mengalihkan pertanyaan Ri On itu dan bertanya apa makna
cinta pertama bagi seorang pria?
Ri Jin mengira bahwa cinta pertama bagi seorang pria tidak mudah dilupakan?
Ri
On menjelaskan itu berbeda situasinya, itu seperti sesuatu yang dilipat
untuk pertama kalinya maka berarti terima kasih (intinya cinta pertama
yang terbalas). Jika lipatan itu terbuka maka masih ada perasaan yang
tertinggal, tapi jika mengalami luka yang sama untuk kedua kalimya maka
berarti rasa sedih yang terasa karena gagal kedua kalinya. Jika terbuka
lagi maka akan berubah menjadi rasa sakit. Jika sampai menjadi hancur
maka yang bisa dilakukan adalah menahan rasa sakit itu.
Ri
Jin mengerti maksud Ri On, ia berkata bahwa ia sepertinya mempunyai
perasaan pada Do Hyun. tapi ia tidak bisa berbicara pada Do Hyun tentang
masalahnya karena ia sadar bahwa Do Hyun sudah terlalu banyak menerima
masalah walau ditambah masalahnya. Seharusnya ia cukup profesional
sebagai dokter dan hanya ingin fokus pada pekerjaannya dan merindukan
masa-masa ia di RS dengan begitu ia bisa melupakan sesuatu yang buruk
dengan bekerja keras.
Saat berbicara itu ternyata Do hyun sudah berada
di dekat mereka, dan Ri On yang menyadari keberadaan Do Hyun berusaha
menghalangi Ri Jin agar tidak mengetahuinya.
Ri Jin merasa bahwa Ri On
tidak bisa berbicara serius walau sebentar dengannya dan masuk ke dalam
rumah.
Do Hyun yang mendengar pembicaraan mereka mengurungkan niatnya untuk menemui Ri Jin dan pergi begitu saja. Ri
On yang melihat kepergian Do Hyun sebenarnya juga merasa terluka dan
kasian.
Sepanjang perjalanan Do hyun mengingat perkataan Ri Jin bahwa
Ri Jin tidak bisa bergantung pada Do hyun tentang masalahnya. Do Hyun
mengingat pertemuannya dengan Ri Jin dan sadar bahwa selama ini ia
selalu bergantung pada Ri Jin. Ri Jin berulang kali terluka karenanya,
bahkan saat Ri Jin mengajaknya berbicara ia malah terpaksa
membatalkan dan merasa bersalah karenannya.
Saat mengingat semua kenangan itu Do Hyun merasa sakit di hatinya dan memegang dadanya. Sesuai dengan lirik lagu yang mengiringinya. Ia hanya bisa memberikan kesedihan pada Ri Jin dan hanya melukai hati Ri Jin.
Pagi
itu Ki Joon dan ayahnya sepertinya bertemu dengan pendukung mereka dan
menerka bahwa kemungkinan besar ayah Ki Joon yang akan menjadi penerus
perusahaan Seung Ji. Apalagi nenek secara terang-terangan mengusir
pewarisnya. Saat berbicara itulah, ayah Ki Joon menerima kabar bahwa ada
orang lain yang mencari Ri Jin dan meminta agar ia dulu yang
menemukannya.
Do
hyun sudah berkemas untuk pergi dari perusahaan dan meminta Sek. Ahn
tidak menunggunya dan menggapai kesempatan yang lebih baik. Sek. Ahn tentu
saja menolaknya dan berkata akan menunggu Do Hyun kembali.
Ki Joon tiba-tiba muncul dan tentu saja ia tidak lupa
meninggalkan ancaman untuk Do Hyun agar tidak menyentuh perusahaan atau
wanitanya, Do Hyun diam saja mendengarnya.
Saat
diparkiran membantu Do hyun memasukkan barangnya ke bagasi mobil Sek.
Ahn menerima telp dari ibu Do Hyun dan memarah-marahi Sek. Ahn. Do Hyun
sadar ibunya sedang emosi dan mengambil telp itu, ia kemudian meminta
bertemu dengan ibunya.
Do Hyun tentu saja bertanya tentang anak selain
dirinya di Seung Ji group. Ibu terkejut dan berusaha mengelak walau jelas terlihat Ibu menyembunyikan sesuatu dari Do Hyun. Akhirnya ibu berpamitan ada urusan saat Do Hyun bertanya tentang
penganiayaan ayahnya saat ia kecil.
Saat kepergian ibunya itu, sudah
mulai terlihat bahwa Do Hyun mulai kehilangan kesadarannya, tapi ia
berusaha kuat dan saat itu juga Ri On menghubungi Do Hyun untuk
bertemu.
Ri
On mengerti kondisi Do hyun, tapi ia meminta agar ia tidak mendekati Ri
Jin. Apalagi orang tua mereka belum mengetahui dimana Ri Jin berada
dan bekerja.
Saat
itulah Ri Jin sedang memuji Ibu mengenai keahliannya memotong rice cake
( makanan khas tahun baru di Korea) dengan rata. Ri Jin bahkan
membandingkannya dengan kasih sayang Ibu pada dirinya dan Ri On yang sama dan
membuat Ayah dan Ibu kaget. Ri Jin melanjutkan ucapannya bahwa ia
bersyukur mempunyai orang tua seperti mereka dan berharap mereka
bahagia.
Pembicaraan
Ri On terhenti saat pesanan mereka selesai. Ri On mengambil pesanan
itu, tapi Do Hyun yang sudah mulai tertekan dengan kejadian sebelumnya
akhirnya kesakitan dan tentu saja ia berubah menjadi kepribadian yang
lain.
Finally,
Yo Na muncul dan bertemu dengan Ri On pujaan hatinya. Awal ia sadar, Yo
Na merasa heran karena ia bisa muncul lagi. Tentu saja Yo Na jengkel
karena ia muncul di saat Do Hyun merasa frustasi dan tertekan.
Tapi
karena ia sudah muncul maka saatnya ia bersenang-senang. Begitu ia
berdiri, tanpa sengaja ia melihat Ri On. Ia langsung memanggil sebutan
"OPPA" pada Ri On. Ri On terkejut dengan panggilan itu, dan berusaha
memastikan bahwa itu adalah Do Hyun walau dengan ragu-ragu.
Yo Na tidak
mempedulikan kebingungan Ri On dan ia berlari ke arah Ri On untuk
memeluknya. Ri On kaget dan berusaha menghindar, apalagi Yo Na berusaha
mencium Ri On.
Ri
On yang kebingungan akhirnya menghubungi Ri Jin. Ri Jin terkejut begitu
tahu Ri On bersama Yo Na. Ri On memohon pada Ri Jin agar
menyelamatkannya, bahkan ia akan melakukan apapun sampai ia mati agar
terbebas dari Yo Na.
Ia
meminta Ri On agar menuruti semua permintaan Yo Na dan tidak kehilangan
Yo Na, kalau tidak begitu mereka akan mengalami masalah yang lebih
berat lagi.
Ri
On mencoba bersabar dengan tingkah laku Yo Na, apalagi Yo Na bersikap
manja pada Ri On dan semakin membuat Ri On ketakutan.
Tangan Ri On
bergetar saat akan menyuapi Yo Na. Yo Na merasa marah karena ia tidak
juga disuapi padahal ia sudah kelaparan.Yo Na bahkan mengancam Ri On bahwa ia akan berdansa di atas meja jika Ri On tidak menyuapinya.
Melihat padangan orang di
sekitarnya Ri On akhirnya menyerah dan lagi-lagi menghubungi Ri Jin agar
membantunya. Ri Jin sudah hampir sampai dan berusaha meminta Ri On
menahan Yo Na dengan segala cara.
Yo
Na yang tahu dalam bahaya berusaha kabur, dan meminta Ri On
menangkapnya. Terjadilah aksi kejar-kejarnya sebelum Ri Jin datang dan
ikut mengejar mereka. (Asli adegan ini agak maksa karena begitu banyak
fans yang bersorak begitu mereka keluar dari toko dan hampir sepanjang
jalan penuh fans yang melihat mereka).
Ri Jin meminta Ri On agar bisa menghentikan Yo Na, bahkan kalau perlu mengunakan teknik ke 7 yang dimiliki Ri On (nggak tahu juga tekniknya apa). Ri On terkejut mendengarnya dan menolak melakukannya, karena ia tidak bisa melakukan hal itu pada seorang wanita.
Sadar dengan ucapannya sendiri Ri On jadi bingung sendiri karena menganggap Do Hyun adalah wanita. Sementara itu Yo Na dengan riang berlari karena Ri On mengejarnya dan tidak mempedulikan padangan semua orang yang melihatnya.
Saat
sudah merasa sepi, Yo Na berhenti dan kali ini ia mengatakan akan
bergantian mengejar Ri On. Ri On terkejut dan berusaha menghindar, Ri
Jin berhasil mengejar mereka dan berusaha membantu Ri On agar terlepas
dari Yo Na. Yo Na merasa marah karena lagi-lagi ia harus diganggu oleh
Ri Jin.
Yo Na berusaha menarik Ri On, Ri Jin berusaha memisahkan mereka
dan Ri On berusaha menghindar dari Yo Na. Tapi usaha Ri On dan Ri Jin
sia-sia karena Yo Na berhasil mencium Ri On dan terlihat senang, berbeda
dengan Ri On yang syok dan terjatuh sambil menangis. Ri Jin yang
melihat hal itu langsung memukul Yo Na dan Yo Na tidak sadarkan diri.
Do
Hyun terbangun dengan kaget karena Ri On ada di depannya. Ri On juga
kaget karena Do Hyun tiba-tiba saja terbangun saat wajahnya mendekat. Ri
On masih trauma dan langusng bertanya siapa Do Hyun kali ini dengan
takut-takut. Do Hyun juga heran karena ia terbangun di tempat asing dan
bersama dengan Ri On.
Akhirnya
Ri On tahu kalau dia adalah Do Hyun. Sebenarnya ia ingin membawa Do
Hyun pulang, tapi ia khawatir Ri Jin bersama dengan Do Hyun sendirian makanya ia
membawa Do Hyun pulang ke rumah mereka. Do Hyun masih bingung dengan
keadaannya sampai Ri On berkata heran wanita bisa mempunyai tenaga
seperti itu. Do Hyun sadar bahwa kemungkinan Yo Na muncul. Walau dengan
mengomel, tapi akhirnya Ri On memberi baju ganti pada Do Hyun walau ia
sempat salah menyebut dirinya "OPPA" pada Do Hyun. Sejak bertemu Yo Na,
Ri On jadi bingung sendiri menyebut dan memperlakukan Do Hyun karena
syok.
Do
Hyun keluar dari rumah saat tiba-tiba Ri Jin menariknya. Ri Jin
terlihat masih marah dengan ulah Yo Na. Do Hyun yang kena imbasnya tapi
Ri Jin masih bisa menguasai diri dan melampiaskannya pada tabung
pembakaran di sampingnya dengan menendang dengan keras tabung itu. Do
Hyun yang melihat ulah Ri Jin itu hanya bisa tersenyum.
Ibu Do Hyun menjaga ayah malam itu dan tanpa sengaja melihat buku
kesanyangan ayah. Saat membuka buku itu ibu tanpa sengaja menemukan foto
Ibu Ri Jin sedang memeluk Ri Jin kecil.
Dari
Ri Jin, Do Hyun tahu bahwa Ri On mengetahui kepribadiannya. Ri Jin
menceritakan bahwa itu bukan karena ulah Yo Na saja, tapi sebelumnya Ri
On pernah bertemu dengan Se Gi. Jika seseorang pernah bertemu dengan Se
Gi, maka bisa dipastikan rahasia Do Hyun akan terbongkar. Ri Jin akan
pergi walau sebenarnya ia ingin Do Hyun menahannya. Ia berusaha mencari
alasan agar Do Hyun menahan kepergiannya, tapi Do Hyun tidak
menyadarinya sampai ke 3 kalinya Ri Jin akan pergi Do Hyun baru memanggilnya.
Ri
Jin terlihat senang, tapi berusaha mengontrol harga dirinya. Do Hyun
berkata serius bahwa selama 2 bulan terakhir sebelum ia kembali ke US,
apa ia bisa menjadi laki-laki bagi Ri Jin?
Sedangkan saat itu ibu
berkata pada ayah bahwa ia tahu bahwa ayah sebenarnya tidak membenci
ibu Ri Jin tapi ia bahkan mencintainya, tapi karena keegoisan ibu untuk
memiliki ayah maka ia menahan ayah di sisinya. Baginya ayah adalah jalan
baginya untuk lepas dari masa lalunya. Tapi kali ini ia akan menemukan
anak itu dan berusaha menghilangkannya sebelum Do Hyun mengingat
semuanya dan menemukan anak itu.
Ri Jin berusaha mengingatkan Do
Hyun bahwa kontrak mereka melarang adanya hubungan khusus. Do Hyun
dengan mudah mengatakan bahwa ia akan membayar finalty dari pelanggaran
kontrak itu dan berusaha mendekat pada Ri Jin. Ri Jin melangkah
kebelakang untuk menghindar dari Do Hyun yang berusaha akan menciumnya.
Langkah Do Hyun terhenti saat
melihat sebuah foto di tabung pembakaran, foto itu adalah foto yang di
bakar Ri On sebelumnya tapi tidak semuanya terbakar. Ri Jin bertanya ada
apa, dan Do Hyun berkata bahwa foto ini adalah foto ibunya. Maksud Do
Hyun adalah foto ibu secara legal / terdaftar di keluarga Seungji group. Mereka
sama-sama terkejut dengan temuan itu.
To Be Continue.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar