Rabu, 11 Maret 2015

[K-Drama] Kill Me, Heal Me Ep 18

Kill Me, Heal Me
Episode 18

Ri jin dan Ri on pulang setelah puas bermain dengan anjing mereka. Ri Jin meminta Ri On untuk mengambil makanan untuk Rin anjing mereka, Ri On tidak terima karena Ri Jin main perintah, tapi Ri Jin membujuk dengan menirukan gaya bicara Yo Na yang membuat Ri On menyerah dan pergi mengambil makanan Rin.
Sementara dia menunggu, Ri jin menerima tamu yaitu Se Gi. Se gi tiba-tiba muncul dan meminta maaf karena terlambat kepada Ri Jin. Ri Jin tahu bahwa Se Gi datang untuknya dan terlihat tidak terkejut dengan kedatangan Se Gi.

Se Gi ingin Ri jin untuk lari bersamanya, jauh dari kenangan buruk mereka. Keduanya ingat janji masa kecil mereka untuk melarikan diri bersama-sama ke tempat yang jauh. Ri Jin ingat masa lalunya saat Do Hyun kecil mengajaknya kabur, Ri jin mengatakan dia tidak punya uang. Se- gi ingat juga kenangan itu, ia tersenyum dan mengulangi jawabannya seperti dulu dan kemudian dia mengatakan bahwa dia punya kartu Do Hyun dengan itu mereka bisa bebas tanpa mengkhawatirkan uang. Se Gi mengulurkan tangannya kepada Ri Jin, dan Ri Jin menerimanya sambil tersenyum.
Ri on menerima pesan Ri jin bahwa dia pergi dengan Se Gi. Ri On khawatir dan pergi keluar, tapi ia sudah tidak menemukan Ri Jin dan sesaat kemudian ia menerima pesan lain mengatakan Ri On tidak perlu khawatir, hanya dia yang bisa menangani Se Gi.
Dalam perjalanan itu, Ri Jin melihat Se Gi dan terdengar kelanjutan pesan yang Ri Jin sampaikan kepada RI On. Dia mengatakan kepadanya bagaimana Se gi adalah bagian paling terluka dan paling ketakutan dari Do hyun. Luka itu berhubungan denganku, jadi mulai sekarang Ri Jin akan melihat luka Do Hyun dan dengan begitu berarti ia juga akan menyembuhkan lukanya.
Se gi bertanya pada Ri jin kemana mereka ingin pergi. Se Gi memberikan kesempatan pada Ri Jin 
bahwa keinginan Ri Jin adalah hukum baginya.
Ri Jin kemudian bertanya pada Se Gi, saat awal mereka bertemu kenapa Se Gi seolah-olah tidak mengenal Ri Jin? Ri Jin nyakin bahwa Se Gi mengenali Ri Ji Rin. Se Gi menjelaskan bahwa ia tidak ingin Ri Jin mengingat masa lalu mereka yang membuat Ri Jin terluka dan menginginkan Ri Jin hanya memilihnya tanpa bingung dengan keberadaan Do Hyun. Se Gi kemudian bertanya apakah Ri jin mengingat semuanya? walau ia sudah tahu jawabannya bahwa Ri jin mengingat semuanya. Ri Jin heran dari mana Se Gi tahu bahwa ia mengingat kenangannya?
Se gi menjelaskan bagaimana ia berbagi kenangan dengan Do hyun. Ri jin tahu Do hyun menemukan kebenaran tentang namanya, dan karena tidak bisa menerima kekagetannya itulah makanya sekarang Do Hyun sembunyi.
Ri jin kemudian bertanya bagaimana Do Hyun bisa menggunakan namanya? 
Se Gi menceritakan kejadian saat kebakaran itu terjadi dan cerita itu bercampur dengan cerita nenek saat memberitahu Do Hyun. Do Hyun menyalahkan api dan ayah terkejut melihat api yang menyebar dan ada Do Hyun disana. Ayah sadar bahwa Do Hyun yang menyalahkan api itu. Saat bertanya pada Do Hyun, tiba-tiba Do Hyun pingsan dan ayah segera menggendong Do Hyun untuk menyelamatkannya. 
Ayah membawa dia keluar. Do Hyun sadar dan ayah bertanya tentang api yang dinyalakan oleh 
Do Hyun, tapi Do Hyun seperti tidak tahu apa-apa dan ingat bahwa Ri Jin masih ada di gudang. 
Ia meminta ayah untuk menyelamatkan Ri Jin terlebih dahulu dnegan menangis.
Ayah menyerahkan Do Hyun kepada petugas pemadam kebakaran dan berjalan kembali ke dalam. Do Hyun dibawa kedalam ambulans dan terlihat mengigau ditengah ketidaksadarannya dengan berulang kali menyebut nama Do Hyun.
Perawat mencoba membangunkannya untuk sadar, perawat itu berulang kali meminta Do Hyun  
mengatakan namanya agar ia tidak kehilangan kesadaran. Berjuang ia menjawab "Cha- Do hyun. 
Nama saya Cha Do hyun".
Ayah kembali untuk menyelamatkan Ri Jin. Panik tidak bisa menemukan Ri Jin dan hanya melihat gambar Na Na dan sebuah tali ayah terjatuh. Suara nenek menceritakan hal terakhir yang Ayah katakan sebelum ia koma, bahwa ketika ia kembali untuk Ri Jin, dia sudah menghilang. Kita melihat ibu Ri jin di lokasi kebakaran, bergegas pergi dengan menggendong Ri Jin yang tidak sadarkan diri.
Dari cerita Nenek, beberapa hari kemudian dia mendapat surat dari seorang teman Min Se Yeon, memintanya untuk tidak mencari gadis itu karena dia akan merawatnya dengan baik.
Do Hyun kecil sepertinya mengalami trauma yang berat. Ia bermain sendiri dengan boneka beruang yang disukai Ri Jin dan tidak merespon ibu saat memanggil namanya dengan Jo Young. Saat ibu memanggil namanya Do Hyun, ia langsung merespon dan membuat ibu terkejut.
Ibu kemudian memeluk Do Hyun dengan kasihan. Dengan menangis, ia setuju bahwa ia harus melupakan segala sesuatu baik itu api, ayahnya, gadis itu dan apa yang terjadi di ruang bawah tanah, bahkan namanya sendiri. Dia hanya harus menjadi Cha Do hyun, satu-satunya pewaris Seungjin.
Akhirnya Ri Jin dan Se Gi berhenti dan duduk di pinggir tanah lapang. Se-gi memberitahu Ri-jin bahwa Do Hyun percaya bahwa Ri Jin meninggal dalam kebakaran hari itu. Ia bisa keluar dari keputusasaan dan rasa bersalah dengan menciptakan 7 kepribadiannya itu. Ri-jin akhirnya memahami siapa Na Na, dan sadar bahwa Nana adalah dirinya saat ia bersama Do Hyun kecil. Do Hyun tidak sadar bahwa Na Na sudah ada sejak awal dan tertidur dalam diri Do Hyun, tapi ia kembali bertemu dengan Ri Jin maka kepribadian itu muncul kembali.
Ri Jin sadar bahwa kebakaran itu karena dirinya. Se-gi menjawab bahwa itu untuk menyelamatkannya. Dia berpendapat bahwa Se Gi bisa mati karenanya, tapi ia tersenyum dan berkata bahwa Ri Jin sekarang bisa hidup karenanya dan berasa bersyukur karenanya. Ri Jin masih tidak terima dan bertanya karena dirinya maka Do Hyun menyebabkan api itu?
Kembali ketika Do-hyun menemukan kebenaran tentang siapa pelaku kebakaran. Nenek menyadari bahwa kepribadian Do Hyun pasti patah saat itu. Dia tersandung keluar, kepalanya sakit dan mengingat kejadian saat kebakaran itu. Semua terus berputar dalam ingatannya. 
Se-gi mengunjungi kembali memori lokasi kebakaran, pertama kali dia muncul. Melihat dirinya 
lebih muda dengan tatapan sedih, ia berpikir, "Orang yang menyelamatkan anak itu adalah aku."
Ri jin sadar bahwa penyakit D.I.D Do Hyun dikarenakan dirinya? Se Gi mengatakan apakah Ri Jin mengatakan bahwa ia yang salah dengan perbuatannya itu? 
Pembicaraan mereka terpotong karena Se Gi mendapat telepon dari Alex , teman AS yang pernah tinggal dengan Do hyun. Se Gi heran karena Alex menghubunginya dan heran karena Alex masih hidup dan berani menghubungi Do hyun lagi dengan nada marah. Alex mengatakan bahwa ia ditawari uang untuk rahasia Do Hyun. Ia membutuhkan uang, tapi dia ingat Do hyun dan ingin membuat tawaran yang lebih baik, dan mereka mengatur untuk bertemu.
Sekretaris Ki joon melaporkan kepada Ki Joon tentang tawaran mereka untuk Alex, dan juga mengatakan kepadanya tentang utang judi pria itu. Alex mengaku mengetahui rahasia tentang Do hyun yang akan merusak Seungjin group, dan akan menjualnya ke media kalau mereka tidak mau membelinya.
Se gi memberitahu Ri jin bahwa Alex adalah parasit yang terus menggangu dan mengancam Do hyun 
sejak SMA. Sambil mendengar Se Gi bercerita, secara sembunyi-sembunyi Ri Jin mengirim pesan  
rahasia untuk Sek. Ahn tentang Se gi yang muncul, ancaman Alex dan kemana mereka akan pergi.
Mereka tiba di tempat pertemuan dan Se gi memberitahu Ri jin untuk tinggal di mobil karena bahaya. Ri Jin menahan Se Gi dan mengatakan kepadanya untuk tetap tinggal di mobil dan Ri Jin yang akan menangani hal ini.

Meskipun kontraknya dengan Do hyun dihentikan, kesepakatan dia dengan Se gi masih belum berakhir, yang berarti tidak ada kekerasan dan tidak merusak reputasi Do Hyun. Ri Jin juga mengingatkan Se Gi bahwa kata-katanya adalah hukum. Terperangkap oleh janjinya sendiri, ia hanya bisa mengeluh. Saat Ri Jin keluar dan berada di depan mobil, Se Gi sengaja mengklakson mobil dan mengangetkan Ri jin. Ri Jin menoleh dan melihat Se Gi memberinya semangat dengan menunjukkan jempolnya, tapi respon Ri Jin malah membalikkan jempolnya karena merasa kesal dan terkejut dengan ulah Se Gi.
Kegelapan gudang membuat Ri Jin gugup. Dia mencari Alex, yang tiba-tiba muncul dari bayang-bayang. Dia memperkenalkan dirinya sebagai sekretaris Do hyun dan ingin tahu keinginan Alex. Alex memberikan tawaran yang lebih tinggi dari yang ia berikan pada Ki Joon. Ri Jin terkejut dan belum sempat ia berkata Alex melanjutkan bahwa ia bisa menerima uang Ki Joon dan bersenang-senang dengan uang itu bersama dengan Ri Jin. Sementara itu, Se Gi didalam mobil mengulang-ngulang perjanjiannya dengan Ri Jin walau dengan mengumpat karena kesal.
Ri Jin tidak mengerti maksud Alex, Alex menjelaskan bahwa Ri Jin adalah tipe wanitanya dan membuat Ri Jin ketakutan. Ri Jin mencoba menghentikan Alex dan mundur ketakutan dengan semakin mendekatnya Alex. Alex tidak mempedulikan peringatan Ri Jin, dan Ri Jin dengan ketakutan mencoba menahan Alex dengan melambai-lambaikan tangannya ke depan. Tanpa sadar atas ulahnya itu, tangan Ri jin masuk ke hidung Alex dan membuatnya berdarah. Alex kesakitan dan marah karenanya.
Ri Jin mencoba berteriak dalam bekapan Alex. Di luar Se Gi terlihat tidak sabar dan mendengar teriakan Ri Jin. Se Gi segera melepaskan Ri Jin dari Alex, ia marah karena Alex berani menyentuh wanitanya dan memukul Alex. 
Alex seperti tahu apa yang akan terjadi, ia mengeluarkan pisau dan menyerang Se Gi. Se gi menahan dengan tangan kosong dan berhasil menyingkirkan pisau itu dengan tangan terluka. Se Gi begitu marah dan mencekik Alex yang sudah tidak berdaya.

Ri jin terlihat khawatir dengan kemarahan Se Gi dan berusaha menahan Se Gi karena ia bisa membunuh Alex kalau dibiarkan. Se Gi tidak mempedulikan Ri Jin dan terus mencekik Alex. Ri Jin akhirnya berteriak memanggil Do Hyun dan akhirnya Do Hyun kembali sadar dan kaget dengan tindakannya itu. Ia melepas tangannya dari Alex dan hanya bisa melihat Ri Jin. Sek. Ahn datang dan terlihat bingung dengan apa yang terjadi.
Di dalam mobil, Ri jin membalut tangan Do Hyun. Seolah-olah tidak terjadi apa-apa, Ri Jin berkata bahwa dia akan mengirim tagihan pengobatan pada Sek. Ahn dengan harga tinggi. Do Hyun hanya melihat Ri Jin dengan diam saja. Do Hyun kemudian bertanya pada Ri Jin apa dia mengingat semuanya? 

Ri Jin berpura-pura tidak mengrti dengan maksud Do Hyun. Do Hyun mengatakan tentang nama Do Hyun dan Ri Jin hanya mengangguk mengiyakan. Do Hyun meminta maaf karena ia mengambil nama Ri Jin. Ri Jin memanggil nama Do Hyun, tapi Do Hyun malah merasa bersalah karena Ri Jin memanggil namanya dengan Do Hyun.
Do Hyun tersenyum, dan berkata betapa dia menyukai cara Ri Jin menyebut namanya. Ri Jin menjelaskan dan meminta Do Hyun untuk tidak merasa bersalah kepadanya. Diantara kenangan menyakitkan juga ada kenangan yang baik, seperti ibunya menyelamatkan dirinya, dan Do Hyun yang menepati janjinya untuk bertemu dengannya setiap malam walau ia tahu resikonya. Ketika ia takut dan sendirian, dia ada di sana untuknya. Alasan mengapa Ri Jin tidak hancur menjadi potongan-potongan seperti Do Hyun mungkin itu juga karena Do Hyun selalu ada untuk dirinya. Do Hyun tersenyum dan merasa lega karena Ri Jin berkata begitu.
\
Ri Jin menangis dan meminta maaf. Karena dia, pikirannya hancur. Dia mengakui betapa sulitnya ia berjuang melawan kepribadian yang lain, untuk melindungi nama itu. Ri Jin berkata akan memberikan sebagai hadiah nama Cha Do hyun'.
Ri Jin ingin Do Hyun menjawab dengan yakin, "Saya Cha Do – hyun” ketika ada yang bertanya namanya. Ri Jin menangis dan Do Hyun menyeka air matanya walau ia juga meneteskan air mata juga.
Do Hyun mengantarkan Ri Jin pulang. Mereka berpisah dan saling menyampaikan kata perpisahan. Do Hyun berharap Ri Jin tidak sakit lagi, begitu sebaliknya Ri Jin juga berharap Do Hyun tidak terluka lagi. Do Hyun berharap Ri Jin tidak mimpi buruk lagi dan tidak mengkhawatirkan dirinya. Begitu juga Ri Jin berkata bahwa Do Hyun tidak perlu mengkhawatirkan dirinya dan berbalik pergi membelakangi Do Hyun.
Setelah Ri Jin pergi, Do- hyun memegang kepalanya karena sakit lagi pertanda akan ada kepribadiannya yang berusaha muncul. Tidak berapa lama, kepribadian Do Hyun berubah dan kali ini yang muncul adalah Perry Park. Ia merasa senang karena muncul apalagi ia bisa mencium sesuatu yang harum. Saat berbicara sendiri itu, ternyata ayah Ri Jin ada di belakangnya dan sadar bahwa orang yang di depannya adalah Perry. Ayah senang melihat hal itu dan memukul kepala Perry dari belakang. Perry terkejut dengan tindakan ayah itu.
Merasa tidak mengenal ayah Perry merasa risih dan kesal karena ayah terus memukulnya, ia bahkan ingin balas memukul ayah tapi ayah berhasil menghindar. Ayah senang dengan logat dan tindakan Perry dan merasa cocok dengan kepribadian Perry yang sekarang dan mengajak Perry untuk minum. Tentu saja Perry dengan sennag hati menerimanya. Ibu membawa minuman dan berteriak pada Ri Jin dan Ri On bahwa Perry datang. Mereka berdua keluar dari kamar seperti tidak percaya dengan apa yang mereka dengar. Ayah dan Perry merasa saling cocok bahkan ayah meminta Perry menjadi adik angkatnya dari pada menjadi teman Ri On. Perry merasa senang dan semakin akrab dengan ayah.
Ri Jin dan Ri On hanya bisa berpandangan tidak tahu dengan apa yang harus mereka lakukan untuk 
menghentikan Perry.
Akhirnya ayah menawarkan minuman kesukaannya pada Perry, Ri On saja iri karena ia bahkan tidak diijinkan ayah untuk meminumnya. Saat Perry akan meminum minuman itu, tiba-tiba kepalanya sakit. 
Perry berusaha melawan sakit itu, tapi ia berakhir dengan tidak sadarkan diri. Ri Jin dan Ri On segera mengangkat Perry dan menidurkannya di kamar Ri On.

Ri On dan Ri Jin berbicara berdua. Ia heran dengan kemunculan Perry, karena setahu dia Ri Jin pergi dengan Se Gi? Ri Jin menjelaskan mungkin salah satu alasannya karena DO Hyun dalam keadaan tertekan jadinya semakin memberi kesempatan pada kepribadiannya yang lain untuk masuk dan keluar. 

Tapi menurut Ri On sebagai seorang penulis, ini terjadi karena perasaan dan pikiran Do Hyun masih pada Ri Jin. Akhirnya mereka menyerah dengan yang terjadi dan akan kembali ke kamar amsing-masing.
Saat ke kamarnya, Ri On terkejut menemukan kamar itu kosong. Ri jin, di sisi lain menemukan Perry ada di kamarnya. Semakin mendekat ia sadar bahwa sekarang yang ada di depannya adalah Ahn Yo Seob. Mengenakan kacamata Ri On dan membaca sesuatu.
Ri Jin bertanya apa yang dia baca  dan melihat buku OMEGA. Dia sedang membaca novel Omega, tapi dia tidak menyukainya. Baginya tulisan itu begitu menyedihkan. Dia mengaku bahwa ia ingin menulis puisi yang indah, tapi khawatir bahwa waktu tidak di sisinya. Ri Jin bertanya kenapa, Ri Jin senang jika Yo Seob punya keinginan dan ingin melakukannya dan mendukungnya.
Ri Jin bertanya mengapa namanya Yo Seob? Dia mengatakan padanya tentang pertama kalinya ia mencoba bunuh diri di sekolah. Karena tindakannya itu sempat membuat keterkejutan di sekolah karena ia adalah murid teladan dan karenanya ia di baptis dan memiliki nama itu. Ia ingin hidup bebas seperti Yo Na, saudara kembarnya.
Yo Seob sadar bahwa waktunya tidak lama lagi karena Do Hyun sudah tidak mempunyai pikiran untuk 
bunuh diri lagi
Karena ia tidak tahu berapa banyak waktu sampai ia menghilang, Yo Seob ingin mengucapkan selamat
 tinggal pada Ri Jin sekarang. Dia mendekati Ri jin dan mencium pipi kiri Ri Jin.
Ri On masuk disaat yang tidak tepat dan melihatnya. Ia mengira Perry yang ada bersama Ri Jin dan karena merasa Perry mengambil kesempatan pada Ri Jin ia segera menarik Yo Seob dan melemparnya sampai terjatuh ke lantai. 

Ri Jin terkejut dengan tindakan Ri On dan mencoba menjelaskan bahwa dia bukan Perry, Ri On tidak terima kalau itu bukan Perry kalau begitu siapa? Ri Jin berkata bahwa itu memang bukan Perry, tapi sudah terlambat Yo Na bangun karena kesakitan tapi begitu melihat Ri On di depannya....
" Oppa ~ ! " Jeritan Yo Na. Ri –on sadar atas perbuatannya dan menutupi telinganya berpura-pura tidak tahu dan terlihat ketakutan, Ri jin terlihat heran dengan tingkah Ri On begitu melihat Yo Na. 

Yo Na juga sadar ternyata ada Ri Jin dan tentu saja dimulailah pertengkaran Ri Jin, Yo Na dan Ri On. Yo Na menggoda manja kepada Ri On dan berusaha memeluk dan mencium Ri On lagi, Ri Jin hanya bisa diam dan tersenyum melihat ulah Yo Na kepada Ri On.
Dibalut piyama kelinci favoritnya, Yo na menengahi argumen si kembar tentang di mana dia akan tidur. 
Ri On berkata bahwa Se Gi atau Perry dia masih bisa menanganinya, tapi kalau Yo na dia tidak bisa menanganinya. Lalu bagaimana? Ri jin mengatakan seorang pria tidak bisa tidur di kamarnya, sementara Ri on membela diri bagaimana seorang seperti wanita tidur bersamanya. 

Karena tidak ada pilihan lain dan tidak bisa membiarkan Yo Na sendirian maka Ri Jin menyarankan mereka mengambil keputusan dengan cara yang seperti biasa mereka lakukan yaitu menggunakan taruhan gunting – batu- kertas.

RI Ji kalah dan Ri On gembira karena dia tidak tidur dengan Yo Na. Yo Na yang melihat kebahagiaan Ri On mengancam akan membunuh Ri On jika terlihat bahagia seperti itu, dan Ri On hanya bisa meresa lega berbeda dengan Ri Jin yang terlihat pasrah menerima kekalahannya.
Ri jin masuk ke kamarnya dan terkejut karena Yo Na masih sempat berdandan dan merapikan rambutnya. Ri Jin menggoda Yo Na, tapi Yo Na malah bersikeras ingin merapikan rambut Ri Jin, Ri Jin berusaha menolak tapi Yo Na memaksa. 

Saat merapikan rambut itu, Yo Na malah mengejek Ri Jin dan membuat Ri Jin sedikit kesal. Yo Na berencana akan keluar ingin ke kamar mandi, tapi Ri Jin tahu bahwa Yo Na ingin menyelinap ke kamar Ri On.

Yo na frustrasi karena niatnya telah digagalkan dan membuatnya mengklaim tempat tidur Ri Jin, tapi Ri jin memerintahkan bahwa tempat tidur Yo na di bawah. Yo Na segera bangkit dan mengatakan bahwa ia sebenarnya juga tidak ingin tidur di tempat tidur Ri Jin karena bau. Ri Jin akhirnya mematikan lampu dan bersiap untuk tidur walau masih tetap berjaga dengan tetap mengawasi Yo Na.
Yo Na tidak menyerah, alasan berikutnya ia ingin minum. Ri Jin akhirnya memutuskan untuk mengikat Yo Na dan kembali tidur. Ri - jin memperingatkan untuk tidak bermimpi mendekati Ri On dan tidur. Masih merindukan Ri On, Yo Na mengigau dan akhirnya jatuh tertidur.
Saat tertidur, tanpa sengaja Yo Na menarik ikatan yang terhubung dengan Ri Jin. RI Jin terjatuh dan berhadapan dengan Yo Na di lantai. Tidak tahu mimpi siapa, tapi mimpi itu merupakan mimpi pertemuan Do Hyun dan Ri Jin saat mereka kecil. Mereka terlihat bahagia bermain bersama.
Do- hyun bangun, ia terlihat dengan keadaan di sekitarnya. Matanya melebar melihat Ri jin di sampingnya. Dia mencoba untuk memahami situasinya dan ikatan di pergelangannya, tapi piyama kelinci menjawab pertanyaannya. Dia merebahkan diri lagi, dan memandangi Ri Jin yang sedang tidur. Ri Jin kemudian terkejut karena Yo Na melihatnya, Ri Jin bertanya ragu dengan menyebut nama Yo Na?
Seperti tahu apa yang dikhawatirkan Ri Jin, Do Hyun menjawab bahwa ia adalah Do Hyun.
Do Hyun berkata bahwa ia meminta Ri Jin pergi karena dia pikir itu akan terlalu menyakitkan baginya untuk melihat Ri Jin kesakitan ketika berada di sampingnya. Tapi sebaliknya, Do hyun sadar bahwa dengan Ri Jin tidak disampingnya itu membuat ia semakin terluka. Intinya Do Hyun ingin Ri Jin bersamanya. 
Tiba-tiba lampu menyala dan Ri On masuk sambil berkata bahwa bagaimanapun ia tidak bisa membiarkan adiknya tidur bersama seorang pria. Ri Jin dan Do Hyun bangun dengan terkejut. Ri Jin akan menjelaskan dengan apa yang terjadi tapi Do Hyun malah memperburuk keadaan dengan mencoba meniru gaya bicara Yo Na yang jelas-jelas terlihat berbeda.
Ri On heran dengan suara Yo Na yang berubah dan bertanya apa Yo na sedang mengalami masa purber. Terlihat hampir ketahuan, Do Hyun berusaha melarikan diri. Akhirnya Do Hyun akan pulang, Ri On khawatir apakah Yo Na bisa mengendarai mobil bagi seorang anak SMA. Do Hyun membela diri bahwa ia bisa mengatasinya dan berpamitan pergi. Awalnya ia memberi tanda pada Ri Jin tapi begitu sadar Ri On melihatnya ia berpura genit seperti Yo Na lagi dan pergi.
Setelah Do Hyun pergi, Ri On langsung bertanya pada Ri Jin bahwa yang sebenarnya tadi itu adalah Do hyun dan bukan Yo Na. Ri Jin pasrah karena Ri On tahu dan tanya sejak kapan Ri On sadar? Ri On jelas tahu, karena Yo Na tidak akan pernah menghindari tatapan matanya. 

Ri Jin kaget juga mendengar Ri On berkata begitu karena terlalu percaya diri, dan balik menggoda Ri On dengan mengatakan bahwa apakah Ri On sedih bahwa yang tadi itu bukan Yo Na. Mengingat hal itu membuat Ri On sadar dan merinding mengingatnya. Sementara itu, Do Hyun yang dalam perjalan pulang tersenyum sendiri dengan tindakannya itu.

Pagi itu, di Seungjin Group Do Hyun masuk ke pertemuan para direksi dan mengatakan akan 
memimpin rapat ke depan untuk pemegang saham dan membuat keributan dikalangan para direksi.
Ki Joon terlihat marah saat masuk ke ruangannya. 
Do Hyun menemui nenek. Nenek senang karena Do Hyun menepati janjinya. Do Hyun mau kembali tapi ia mengingatkan nenek bahwa ia tidak akan menuruti perkataan nenek dan akan melakukan sesuai dengan caranya.

Sek.nya masuk dan menyerahkan kiriman dari Alex, Ki Joon melihat isi kiriman itu dan hanya ada sebuah kunci di dalamnya dan bertanya apa isi dari kunci itu. Ia bertemu dengan ayahnya dan mengetahui tentang keberadaan Ri Jin.

Do Hyun kembali ke ruangannya dan terkejut melihat Ri Jin dan Sek. Ahn ada di depannya. Ri Jin memperkenalkan diri sebagai sekretaris dan dokternya Do Hyun. Sek. Ahn menjelaskan bahwa Ri Jin menawarkan dirinya sendiri, dan ia hanya menerima tahap awal saja, untuk masalah penerimaan akan dikembalikan kepada Do Hyun. Sek. Ahn pergi meninggalkan mereka berdua.
Do hyun berjalan melewati Ri Jin begitu saja. Ri Jin heran karena Do Hyun tidak mempedulikannya dan ia menahan lengan Do Hyun.Ri jin mengingatkan bahwa Do Hyun ingin mereka tetap bersama-sama. Do Hyun menjelaskan memang ia ingin bersama tapi tidak sebagai sekretaris dan dokternya.
Ia juga menjelaskan juga karena pembatalan kontrak mereka, maka Do Hyun harus membayar finalty yang cukup tinggi karenanya. Ri jin mendesak dan berkata mereka hanya perlu menulis kontrak yang baru yang menghilangkan tentang perjanjian dilarang jatuh cinta.
Sebaliknya mereka harus mengatakan pihak A dan B, tidak peduli apa yang mereka hadapi harus mereka hadapi bersama. 
Sambil tersenyum, Do hyun menyatakan mereka akan memulai dari awal dan mereset dengan menjentikkan jari-jarinya. Do Hyun merentangkan kedua tangannya yang menandakan Ri Jin untuk memeluknya. 
Ri Jin terlihat malu-malu tapi ia tidak dengan mudah datang kepelukan Do Hyun. Ia sengaja mengulur-ngulur waktu dan mengatakan bahwa sebernarnya Do Hyunlah yang sangat ingin bersamanya dan sengaja jual mahal.

Ri Jin masih jual mahal dan tidak ingin menerima tawaran itu, tapi Do Hyun tidak tinggal diam saja. Ia menarik tangan Ri Jin dan memeluknya.

To Be Continue