Minggu, 18 Januari 2015

[K-Drama] Kill Me, Heal Me Ep 04

Kill Me, Heal Me 
Episode 04
Semakin lama-semakin bingung nulis rekapan drama ini. Episode kali ini nggak begitu banyak yang penting, tapi karena kepribadian Do Hyun, tiap orang punya pikirannya sendiri dan berulang kali terjadi alur flash back jadi agak bingung juga nulisnya.
Saat asyik-asyiknya mengobrol, di dalam RS sudah banyak yang tahu kalau Do Hyun datang menemui Ri Jin. Rekan kerja Ri Jin banyak yang lari keluar untuk melihatnya.
 Ri Jin mengkhawatirkan kondisi Do Hyun yang terluka saat itu, tapi Do Hyun mengatakan tidak perlu khawatir karena ia bisa merawat lukanya sendiri.
 Mengetahui hal itu Ri Jin kaget dan dengan suaranya yang tinggi ia berhasil membuat Do Hyun kaget dengan tingkah Ri Jin yang kadang mengarah ke spontanitas dan membuat lawan bicaranya serbah salah tingkah.
 Dengan keceriaan Ri Jin, Do Hyun bisa memahami keanehan Ri Jin itu dan tersenyum dengan pernyataan Ri Jin yang mengatainya seperti BATMAN. Saat Do Hyun ingin berbicara lebih lanjut ia menyadari keanehan di pintu RS dan bertanya pada Ri Jin apa yang terjadi di pintu itu.
 Ri Jin menoleh dan kaget dengan tingkah rekan kerjanya itu. Ia sadar bahwa gosip sudah menyebar dan meminta bantuan Do Hyun untuk membantunya memperjelas semua karena ulah Se Gi saat pertemuan pertama mereka.
 Ri Jin membawa Do Hyun masuk RS dan menemui satu persatu orang yang bisa menyelesaikan semua gosip yang beredar. Sepertinya Ri Jin hanya ingin memperjelas semuanya bahwa ia tidak menyewa Do Hyun, tapi Do Hyun malah semakin memperparah keadaan dengan melebih-lebihkan cerita tentang ia dan Ri Jin. Ri Jin pesimis rekan kerjanya akan percaya tapi ternyata dengan mulut manis Do Hyun semuanya percaya begitu saja, Ri Jin senang melihatnya.
 Saat bertemu kepala dokter Ri Jin, Ri Jin menjelaskan bahwa dokter itu menghindar dari Do Hyun karena Se Gi sempat mencekiknya makanya ia lari ketakutan. Mendengar itu Do Hyun malah semakin mengejarnya, tentu saja dokter semakin ketakutan. Dokter berhenti di pojokkan dan meminta Do Hyun tidak mendekatinya, tapi ia sempat serbah salah saat tahu Do Hyun meminta maaf dengan berlutut padanya.
 Ri Jin mengingat perkataan dokter Seok bahwa selama 11 tahun trakhir ini dengan cara itulah Do Hyun selalu menyelesaikan masalah karena ulah kepribadiannya yang lain.
Sementara itu Sek.Ki Jong berhasil mendapat informasi tentang Do Hyun dan melaporkannya kepada Ki Joon. Ki Joon kaget juga mengetahui bahwa Do Hyun pergi ke RS karena ia ingin berkencan dengan seorang dokter, tentu saja maksudnya adalah Ri Jin.
 Setelah Ri Jin dan Do Hyun berdua, Do Hyun mulai bertanya pada Ri Jin tentang ulah Se Gi pada Ri Jin. Tentu saja Do Hyun kaget saat tahu bahwa Se Gi meminta Ri Jin bermain bersamanya dan sempat menuruti perkataan Ri Jin, padahal Se Gi bukan orang yang seperti itu.
 Do Hyun masih tidak percaya dan masih mengira Se Gi mendekati Ri Jin karena mengetahui Ri Jin adalah seorang dokter
 Do Hyun berpikir keras alasan Se Gi mendekati Ri Jin dan menyadari bahwa maksud cinta pertama Se Gi adalah Ri Jin bukan Chae Yeon.
 Saat berpikir itulah Do Hyun akan mengingatkan Ri Jin tentang bahaya saat bertemu Se Gi sebelum kepalanya sakit dan ia kaget dengan kemunculan Se Gi disaat ia sadar.
 Do Hyun bingung dengan keadaannya itu, dan terlihat ketakutan saat melihat banyangannya berubah menjadi Se Gi dan kebalikannya ia menjadi banyangan dan Se Gi yang ada di dunia nyata.
 Melihat kebingungan Do Hyun, Ri Jin menjadi khawatir dan ingin memberikan obat pada Do Hyun. Do Hyun menahannya dan segera dengan cepat mengerti bahwa yang diincar Se Gi adalah benar-benar Ri Jin.
 Do Hyun meminta Ri Jin menghindarinya sama seperti peringatannya pada Chae Yeon sebelumnya. Ia nyakin Se Gi akan menemui Ri Jin dan meminta ia tdak menghiraukannya. Ri Jin tidak mengerti dan bersikeras menolaknya sampai Do Hyun sedikit memaksa dan marah pada Ri Jin karena ia tahu Ri Jin akan dalam bahaya kalau bersamanya.
 Do Hyun kesakitan lagi membuat Ri Jin khawatir dan berlari mengambil obat untuknya. Saat kembali Ri Jin sudah kehilangan Do Hyun. Do Hyun sudah pergi dan berada di dalam mobilnya. Ri Jin menghubunginya tapi awalnya ia menghiraukannya. Ri Jin tidak menyerah dan Do Hyun akhirnya mengangkat telp Ri Jin.
 Do Hyun mengingatkan Ri Jin tentang perkataannya termasuk menghubunginya itu dilarang. Ri Jin mengkhawatirkan kondisi Do Hyun dan meminta Do Hyun kembali untuk di periksa. Do Hyun mengatakan bahwa Ri Jin bukan dokternya jadi tidak perlu khawatir, Ri Jin tau hal itu tapi setidaknya ia bisa khawatir kondisi Do Hyun dengan menganggapnya teman. Do Hyun menolak dengan tegas bahwa ia tidak berteman dengan siapapun dan tidak membutuhkan seorang teman.
 Mengetahui jawaban Do Hyun itu Ri Jin merasa kesal dan berteriak-teriak.
 Do Hyun masih bingung dengan kemunculan Se Gi dan merasa frustasi.
 Tiba-tiba kita diperlihatkan dua orang anak yang sedang bermain trampolin dengan gembira sampai laki-laki itu berubah menjadi Se Gi.
 Ternyata itu adalah mimpi Ri Jin. Ia bangun dengan bingung dan syok. Tiba-tiba ada minuman yang disodorkan padanya di saat ia sedang berpikir. Begitu sadar yang terjadi ia melihat Ri On sudah berada disamping tempat tidurnya.
 Teriakan Ri Jin membuat Ri On kaget dan Ri Jin memukul-mukul Ri On untuk memastikan bahwa itu bukan mimpi. Ri On kesakitan dengan pukulan itu dan berusaha menghentikan Ri Jin untuk memukulinya.
 Ri Jin sadar itu bukan mimpi, tapi ia juga heran kenapa kakaknya itu bisa berada disini. Ia bahkan tidak meminta kakaknya itu datang, tentu saja itu permintaan ibu yang mengkhawatirkan anak perempuannya itu.
 Ayah dan ibu sedang memnemui pengantar kebutuhan pokok mereka. Sampai paman itu bertanya tentang kemiripan Ri Jin. Bagaimana Ri Jin tidak mirip siapapun dikeluarga  itu.
 Ibu sempat terkejut dan tangannta terlihat bergetar. Ibu menjelaskan bahwa Ri Jin mirip dengannya, tapi Paman tidak mempercayainya dan masih mempojokkan ibu dan ayah. Ibu akhirnya kesal dan marah pada Paman dan meminta ayah menghentikan transaksi pembelian mereka, ayah berusaha menenangkan ibu.
 Saat bersama Ri On, Ri Jin menjelaskan mimpinya. Ri On malah tidak menanggapinya dengan serius dan selalu mencandai Ri Jin
 Bahkan karena ada laki-laki dalam mimpi Ri Jin, Ri On mengira itu adalah dirinya dan meminta imbalan karena memasukkan ia dalam mimpi Ri Jin.
 Ri Jin dengan serius berpikir bahwa mimpinya adalah ingatan masa kecilnya ( dari hal ini ketahuan bahwa Ri Jin kehilangan ingatan masa kecilnya dan Ri On berusaha menyembunyikannya, takutnya dari sikap orang tua Ri Jin, Ri Jin ini anak yang ditemukan atau bahkan diculik oleh keluarga ini, semoga saja Ri Jin bukan dibuang oleh keluarganya)
 Sementara itu, para rekan kerja Ri Jin mengintai Ri Jin dari jauh sampai mereka dikejutkan dengan kemunculan Sook Hee yang menyela pembicaraan mereka. Mereka sempat berpikir sejenak dan akhirnya mengejar Sook Hee yang lagi-lagi akan kabur.
 Ri Jin masih curhat pada Ri On tentang mimpinya, dan laki-laki yang samar dalam mimpinya itu.
 Ri On bahkan mengira mimpi polos Ri Jin berubah menjadi sesuatu yang ero, dan hal ini membuat Ri Jin kesal dengan kakaknya itu padahal ia sedang serius mengingatnya.
 Sampailah pembicaraan Ri Jin tentang Se Gi, Ri On berusaha menyakinkan Ri Jin bahwa laki-laki mengerti tentang laki-laki jadi ceritakan semuanya pada dirinya. Awalnya Ri Jin ragu menjelaskannya tapi ia menyerah pada Ri On.
 Ri Jin menjelaskan dengan ucapan yang dikatakan Se Gi.
 RJ : Kamu memanggilku dulu, sekarang bermailah denganku
begitu mendengar hal itu Ri On terlihat khawatir dan merasa bersalah pada Ri Jin
 Ri On mengatakan pada Ri Jin agar tidak syok saat mendengar penjelasannya
 Ri Jin mengulang lagi perkataannya dan Ri On mencoba mengartikannya.
RJ: Kamu memanggilku
RO: Kamu memberikan tanda padaku
 RJ: Dulu
RO: beberapa saat yang lalu
 RJ: sekarang bermailah denganku
RO: Sekarang, pergi ke hotel denganku.
Mendengar hal itu Ri Jin marah pada Ri On dan mengusir kakaknya itu dengan memukuli Ri On sebelumnya.
 Ri Jin sudah terlanjur kesal, kalau melihat penjelasan Ri Jin memang tidak salah kalau Ri On mengartikannya seperti itu. Saat diparkiran lagi-lagi Ri On mengoda Ri Jin bahwa ia ingat tentang trampolin itu, Ri Jin segera berlari menghampiri Ri On tapi tentu saja Ri On hanya menggoda Ri Jin.
 Ri Jin merasa kesal dan mencekik Ri On dan memasukkan Ri On dalam mobil dengan paksaan.
 Dalam mobil Ri On khawatir pada Ri Jin. Siapa orang yang ada dalam mimpi dan membuat Ri Jin begitu mengkhawatirkannya. Terlihat sekali Ri On tidak ingin Ri Jin memikirkan laki-laki selain dirinya.
 Ri Jin berusaha membela Do Hyun bahwa ia bukan penipu. Sek.Ahn tiba-tiba menghubungi Ri Jin.
 Sek.Ahn menanyakan keberadaan Do Hyun karena belum kembali dari hari sebelumnya saat ia berpamitan akan menemui Ri Jin. Tanpa sengaja Ki Joon  masuk ruangan Do Hyun dan sedikit mendengat pembicaraan Sek.Ahn bahwa Do Hyun menghilang, tapi Sek.Ahn berusaha menghindar dan mengatakan bahwa Do Hyun sedang berada di luar kota untuk bisnis.
 Ri Jin kahwatir dan berdiskusi dengan dokter Seok tentang kondisi terakhir Do Hyun saat bertemu dengannya.
 Ri Jin merasa bersalah karena melepaskan Do Hyun begitu saja. Dokter yang tahu cerita Ri Jin menyimpulkan kemunculan kepribadian Do Hyun yang lain disaat kesadarannya bangun.
 Dan disinilah Do Hyun berada, ia terkurung dalam ingatan masa lalunya dan ia terbangun saat ada seseorang yang memanggilnya.
 Do Hyun kaget dengan tempat ia berada, dan lebih bingung lagi saat melihat tulisan aku Nana dan ada gambar boneka sama seperti yang ada dalam mimpinya.
 Do Hyun keluar dari gudang rumah neneknya dengan wajah linglung sampai ia mendengar keramaian di ruang makan.
 Di sana sudah ada nenek, ibu dan juga bibi. Bibi mengeluh tentang sikap ibu Do Hyun yang mempermalukannya di depan umum.
 Nenek membiarkan Bibi berbicara dan meminta Bibi menghiraukannya dan mengatai bahwa ibu terkena penyakit rabies.
 Tentu saja ibu tidak diam saja diperlakukan seperti itu, ia mencoba membela dirinya dan tentu saja membuat nenek marah. (Ada ucapan ibu yang berhasil membuat nenek marah, sayangnya ucapan itu tidak ada subtitlenya dan lumanyan panjang dan sepertinya juga salah satu kunci kenapa ibu bisa bertahan di sana)
 Saat nenek sudah tidak bisa menahan amarahnya, nenek mengusir ibu dari rumahnya. Ibu jadi ingat tentang ucapannya pada suaminya di RS saat ia menemukan suaminnya itu. Ibu berencana menjadikan Do Hyun pewaris dan meminta suaminya itu tidak bangun lagi, kalau tidak begitu nenek tidak akan menyerah pada dirinya.
 Ucapan ibu dan nenek ini yang tidak paham, ibu dan nenek membiacarakan seseorang yang meninggal tapi juga ada anak seseorang dan juga kata ganti yang menunjukkan seseorang cewek yang tidak sadarkan diri. Tapi pada intinya ibu mengancam nenek dan mempunyai rahasia keluarga Seung Ji group dan tidak bisa meninggalkan rumah itu.
 Nenek benar-benar marah tapi tidak bisa membantah ucapan ibu dan terlihat ketakutan juga dengan ancaman itu. Terutama jika ingatan Do Hyun kembali maka itu akan membahayakan Seung Ji group.
Ibu meminta nenek untuk tidak membuatnya marah dan pergi dari ruangan itu dengan puas sampai ibu terkejut melihat Do Hyun ada di sana.
 Do Hyun menarik ibu dengan paksa. Do Hyun bertanya pada ibu apa rahasia yang menyangkut ingatannya itu. Ibu mencoba berkilah bahwa itu hanya ancaman agar ia bisa bertahan dan mengatakan bahwa setiap rumah pasti mempunyai rahasia.
 Do Hyun kembali ke mobilnya, ia terkejut banyak misscall dari Ri Jin dan Sek.Ahn untuknya selama semalaman. Do Hyun mendengarkan pesan yang ditinggalkan Ri Jin untuknya, ia terlihat berpikir sedih mengingat semua kejadian semalam.
 Di sebuah restaurant Ki Joon dan Chae Yeon janjian makan siang, karena sibuknya Ki Joon ia datang terlamat dan sedikit membuat Chae Yeon marah padanya. Chae Yeon berusah memanas-manasi Ki Joon dengan mengatakan ia ingin mengundang Do Hyun, tapi Do Hyun menghiraukan telp Chae Yeon.
 Kalau dari percakapan ini Chae Yeon ternyata benar-benar memanfaatkan kebaikan Do Hyun padanya. Tapi tentu saja Chae Yeon merasa tidak terima saat tahu ada wanita lain yang Do Hyun perhatikan selain dirinya. (Why why why tidak ada yang tulus pada Do Hyun?????? exp. Sek.Ahn dan ibu)
 Do Hyun menjelaskan kondisinya pada Sek.Ahn dan menghubungi dokter Seok
 Benar saja dugaan dokter Seok tentang kemunculan kepribadian Do Hyun yang lain disaat tidak sadar. Dan dari Do Hyun ini juga ia tahu bahwa ada kepribadian lain yang muncul semalam yang selama ini tidak pernah muncul.
 Do Hyun merasa takut dengan hal itu dan ia beranggapan bahwa ia gila atau bahkan ia akan berubah menjadi monster, dokter berusaha menenangkan Do Hyun dan memintanya datang ke RS terlebih dulu.
 Dan sinilah Ri On berada, ternyata ia adalah orang yang mengumpulkan semua berita tentang keluarga Seung Ji group dan selalu berpikir tentang "SIAPA"
 Do Hyun kembali ke rumahnya dan saat ia selesai mandi ia dikejutkan dengan kemunculan Se Gi dalam cermin. Se Gi mengajaknya berbicara, Do Hyun menganggapnya itu adalah ilusi
 Se Gi mencoba membela dirinya, bahwa selama ini Do Hyun selalu lari dari kenyataan dan Se Gilah orang yang selalu menghadapi kenyataan pahit itu dan yang terluka menggantikan posisi Do Hyun. Bukan dia yang palsu tapi Do Hyunlah yang palsu
 Do Hyun tidak terima dan memukul cermin itu, dengan ulah Do Hyun ini maka Se Gi berhasil keluar dan gantian Do Hyun yang berada dalam cermin.
 Se Gi mengatakan bahwa ia telah menemukan anak itu dulu dan pergi meninggalkan Do Hyun yang terkurung dalam cermin
 Saat itu Ri Jin masih memikirkan Do Hyun, berulang kali ia melihat HP dan saat ada pesan masuk dari Do Hyun ia segera berlari ingin menemui Do Hyun.
 Di lobi saat Ri Jin berlari ia ditahan oleh Se Gi, awalnya Ri Jin tidak sadar sampai ia melihat tatapan Se Gi dan mengamati penampilan Se Gi.
 Ri Jin sedikit marah karena ia ditipu oleh Se Gi. Tapi bukan Se Gi kalau tidak bisa menjawab dan ia datang untuk menemui Ri Jin dan mengatakan ingin memastikan sesuatu tentu saja tentang Ri Jin dan Do Hyun.
 Se Gi dengan paksa membawa Ri Jin. Ri Jin tidak bisa berbuat apa-apa, ia sudah berada di mobil dengan Se Gi. Mobil itu melaju dengan cepat membuat Ri Jin ketakutan dan berteriak-teriak. Se Gi tidak mempedulikannya dan mengatakan bahwa waktunya tidak banyak.
To Be Continue

Tidak ada komentar: