Senin, 24 Januari 2011

Miracle of a Giving Fool

 BaBo - Miracle of a Giving Fool



Cerita diawali dengan seorang pemuda (Seung Ryong) yang sedang menyiapkan sarapan pagi untuk adiknya. Dy selalu melakukan hal itu setiap pagi. Membuat sarapan, menutupinya dengan banyak barang sbg penutup kemudian meletakkannya di depan kamar adiknya.

Setelah itu dia berjualan di sekitar sekolah tempat adiknya belajar. Dia berjualan roti panggang.
Di sore hari dia duduk di atas sebuah lapangan,seperti menunggu seseorang.
Disebuah bandara munculah Jiho yang baru pulang dari luar negeri. Dia naik taksi dan minta diturunkan ditengah jalan, dia ingin berjalan saja.
Kemudian dari atas seperti bukit yan menghadap jalan Seung Ryong melihatnya dan mengenalinya sebagai Jiho. Seung Ryong langsung berlari turun dan menghampiri Jiho. Jiho yang melihat itu langsung merasa aneh dan takut, Jiho mempercepat langkahnya.
“ Ada dengannya???”batin Jiho karena Seung Ryong mengikutinya. Dengan dandanan Seung Ryong yang berantakan dan aneh tentu saja Jiho takut dan mengira Seung Ryong seorang yang gila. Tapi Seung Ryong memanggil nama Jiho
Jiho: Apa aku mengenalmu??
Dengan terbata2 dan wajah gembira Seung Ryong berkata : Senang melihatmu, maaf aku lupa,lain kali aku tidak akan lupa. Selamat tinggal…
Setelah mengatakan itu Seung Ryong pergi dari hadapan Jiho. Jiho berkata: Hei,,tunggu?!!
Tapi Seung Ryong tetap pergi dan berlari,ini membuat Jiho heran.
Jiho akhirnya melanjutkan perjalanan ke rumahnya, tapi beberapa waktu kemudian ia melihat Seung Ryong yang bersembunyi dibalik tembok. Ternyata Seung Ryong ingin mengintip Jiho,tp Jiho yang melihat Seung Ryong duluan karena Seung Ryong membelakanginya. Begitu sadar Jiho memperhatikannya, Seung ryong salah tingkah tapi kemudian ia berlari dan sepatunya terlepas,ia meninggalkan sepatunya.
Kemudian ada seorang pemungut yang mengambilnya, yang dilakukan Jiho malah memintanya dan mengatakan itu miliknya. Pemungut itu heran walau ia tau kalau sepatu itu milik Seung Ryong,karena itu adalah kebiasaan Seung Ryong tapi tetap memberikannya ke Jiho.
Sesampainya di rumah Jiho disambut gembira oleh ayah dan bibinya. 
  Malamnya Jiho berdiri di depan teras kamarnya. Ternyata dari bawah dari balik tiang listrik Seung Ryong memperhatikannya dengan tersenyum.
“ Jiho, aku senang karena kau kembali…”batin Seung ryong.

 

Paginya, Jiho akan berjalan2. Sebelum dy pergi,ia ditanya bibinya kenapa Jiho membawa sepatu Seung Ryong??
Jiho: Seung Ryong???
Bibi: Kau lupa? Temanmu waktu kecil??
Tapi Jiho lupa dan berkata sepatu itu milik seorang Idiot. Kemudian ia ingin berkeliling dan mencari sebuah kafe. Tapi apa yang diharapkan dari sebuah desa kecil,walau sudah banyak kafe berdiri tapi masih terlalu pagi jadi belum ada yang buka. Akhirnya ia masuk sebuah tempat bernama Little Star. Jiho tertarik dan masuk. 

Tapi tempat itu ternyata tempat untuk pelacuran. Jiho salah masuk tempat. Dan tiba2 saja ada org yang menghampirinya dan bertanya: Qt masih belum membuka lowongan
Jiho: Aku kesini hanya untuk minum Coffe…
Laki2 itu berkata heran: Coffe?!?
Laki2: Apakah qt pernah bertemu sebelumnya??
Jiho tentu saja langsung membantahnya.
Laki2: Lupakan?!?
Kemudian ia menjelaskan tempat apa ini sebenarnya dan menyuruh Jiho pulang saja. Jiho mengerti dan akan bangkit,tp tiba2 ada org yang ingin menggoda Jiho,untung saja laki2 itu menghentikannya dan mengatakan bahwa Jiho bukan salah satu dari mereka. Jiho akhirnya kembali ke rumahnya. Kemudian dy tiba2 berhenti dan melihat seseorang yang mengintip ke rumahnya dari balik tiang,tentu saja dy adalah Seung Ryong. Perlahan2 Jiho mengingat suatu kejadian waktu dy masih bersekolah, selalu ada cowok yang berusaha melihatnya dari balik pintu. Jiho tersenyum melihatnya dan menghampiri SR.
Dy memanggil nama Seung Ryong,tentu saja Seung Ryong kaget dan salting. Dy terlihat bingung. 
Jiho: Kau Lee Seung Ryong?!?apa kau masih mengingatku,aku temanmu. Qt pernah satu kelas, namaku Jiho?!?Tak q sangka kau masih tinggal di sini???
Seung Ryong: Seung Ryong tidak pergi kemana2, aku tidak lupa. Anggap saja kau tidak melihatku. Maafkan aku?!? Jawab SR sambil takut2
Jiho: Knp kau minta maaf??apa kau tidak ingat?Ini aku Seok Jiho
SR:Maafkan aku,anggap kau tidak melihatku...
SR kemudian pergi meninggalkan Jiho, Lagi2 dy meninggalkan sepatunya dan tetap berlari.
Jiho yg melihatnya kemudian menghampiri sepatu itu. Dy berjongkok dan bertanya pd dirinya sendiri “untuk apa dia meminta maaf??sekarang aku punya sepasang?!?"
Sementara itu SR berlari senang karena Jiho kembali. Sepanjang jalan dy berlari dan menyapa org yg lebih tua darinya. Tapi anak2 kecil yang melihatnya berkata dy bodoh…
Flasback, disebuah ruangan ada seorang gadis(Jiho) yang sedang bermain piano, SR yang masih kecil tentu saja hanya melihat dari balik pintu sambil mengintip.
Jiho yg sadar diperhatikan langsung berdiri dan melihatnya,tp dy tidak menemukan siapa2.
Disebuh lapangan, tiba2 saja ada anak yang melihat asap. Ternyata ada kebakaran yang terjadi, asal api itu dari ruang latihan piano Jiho. Piano Jiho tidak bisa diselamatkan. Ada anak yang berkata bahwa ia melihat SR disekitar tempat itu waktu kejadian. Jadilah SR yg disalahkan. Ibunya SR(Mi sun yg jd ibunya Tak Goo) dipanggil ke sekolah. Ibu guru mengatakan bahwa SR yang merencanakan hal itu. Tentu saja ibunya membela SR, walau SR berbeda dari murid yang lain tp tidak mungkin dia melakukannya. Ibunya mempercayai SR dan mengenggam erat tangan SR dan berkata tak mungkin SR berbohong.
Kembali kemasa sekarang. 
SR berada di lapangan dan berkata : Tapi sekarang ibu berada di surga dan menjadi bintang. Laki2 yang berada di kafe yang ternyata bernama Sang Soo mendekati Seung Ryong dan menemani SR. "Melihat bintang?"tanyanya pd SR. SR hanya tersenyum, apa kau kehilangan sepatumu lagi??SR hanya senyum2 saja memperhatikan kakinya.
Flasback. Saat itu ada gerombolan anak yang sedang berada di ruang piano, salah satu anak itu adalah Sang Soo. Dy sedang merokok. Salah satu temannya yg melihat SR kemudian menunjuk SR dan memperoloknya. Mereka akhirnya pergi dan tinggalah SS di ruang piano. Tp kemudian SS terbatuk karena rokok, akhirnya dy membuang puntung rokok yang masih menyala di bawah piano. Itulah kenapa ada api yang merusak piano JH. Akhirnya SR dikeluarkan dari sekolah,SS hanya bisa melihat dari jendela kelas dengan tatapan bersalah.
Kembali di tempat SR dan SS, SR sedang menyanyikan lagu Twingkle little star. SS tersenyum mendengarnya.
Paginya SR terbangun,dan melihat atap rumahnya. Harus bangun,kemudian membuat sarapan untuk Jee In. Harus pelan2 jangan sampai membuatnya terbangun.Kemudian dy mulai berkerja.

Dari jauh Jee In yang datang ke sekolah disapa oleh temannya. Dy ditawari temanya untuk membeli roti panggang si Bodoh,tanggapan Jee In adalah: Aku benci roti panggang lebih dari apapun. Jee In meninggalkan temannya dan berlalu begitu saja. SR yang melihatnya memanggil pelan dan berusaha melihat Jee In. Tanpa dia sadari Jiho ada di dpnya, dy kaget dan bersembunyi dibawah. Jiho hanya tersenyum melihat ulah SR. SR berusaha bersembunyi dari Jiho, tapi akhirnya Jiho berkata: Buatkan aku roti panggang juga?!?
SR: Roti panggang???
Akhirnya SR membuatkan Jiho, SR terlihat canggung dan Jiho hanya melihatnya sambil tersenyum.
Karena Jiho selalu memperhatikan SR, ini membuat SR semakin salting,dan ia menumpahkan gula diatas roti Jiho. Tapi Jiho tetap memakannya dan mengatakan roti itu enak. SR senang mendengarnya. Jiho membanyarnya dengan sepatu SR yang tertingal. SR menerima dengan senang,bahkan waktu ada yg membeli roti dy hanya tersenyum senang. SR berlari dan dy meninggalkan kios rotinya. Akibatnya org lain yang menggantikannya berjualan.

Jiho plg,dan mendapati bibinya sedang membawa foto waktu dy bersekolah. Waktu itu adalah acara sekolah,dan Jiho akan bermain piano, tp kemudian dy ragu dan tidak memainkan pianonya. SR dari balik jendela merasa khawatir.
Bibinya mengatakan bahwa SR bukanlah orng bodoh sejak awalnya,bibinya ingat saat melihat foto itu. Bibinya menceritakan kenapa SR menjadi seperti itu, hal itu disebabkan racun,dy menghirup udara yang beracun. Sebelum ayahnya meninggal SR berhasil dikeluarkan dari kamar. Kemudian ia baru sadar beberapa hari kemudian. Ibunya pulang dengan terkejut saat melihat SR yg tidak sadarkan diri.
Malamnya. SR berdiri di dpn rmh Jiho sambil menyanyikan lagu Twingkle. Kemudian Jiho datang dari belakangnya dan mengatakan apa yang dia lakukan disini?? SR tiba2 meminta maaf dan akan pergi. Jiho menghentikannya dan Tanya kenapa SR selalu menghindarinya??
SR menjawab klau Jiho tidak ingin bertemu atau melihat SR. Jiho pernah mengatakan pada SR untuk pergi dan menghilang dari hadapan Jiho. Jiho lupa,dan berkata: benarkah?? Its Okay, mulai sekarang jangan menghindar lg dariku. Otomatis SR senang mendengarnya, dy terus tersenyum. 
Begitu sadar klau SR memakai sepatu yg rusak, Jiho menyuruh SR melepaskan sepatunya walau dgn paksaan. Jiho mengambil sepatu dr rumahnya,dan memakaikannya pada SR, SR senang menerimanya dan tanpa berkata terimah kasih atau selamat tinggal dy pergi.
Diperjalanan dy mengingat kembali saat Jiho menyuruhnya pergi. Saat kejadian piano yg terbakar Jiho menyuruhnya pergi dan tidak ingin melihat SR lg, Jiho menuduh SR yg telah membakar pianonya. SR mengingat kejadian itu dengan sedih.
Dirumahnya SR sedang berlatih berjalan dengan sepatunya,ia terus berputar2. Jee In adiknya plg dan bertanya apa yg ia lakukan. 

Karena kebodohan kakaknya Jee In malah marah dan langsung masuk ke kamarnya. SR sedih melihatnya,tp tiba2 salju turun. SR tersenyum, kemudian ia pergi ke rmh Jiho. Sementara itu Jiho berdiri didpn teras kamarnya dan melihat SR. SR berputar2 di dpn rumah Jiho,awalnya Jiho mengira SR sedang berdansa. Tapi ternyata SR ingin memperlihatkan ke Jiho klau dy sudah bisa berjalan dengan baik dan dia sudah mempraktekkannya berulang kali dan ingin memperlihatkannya pada Jiho. Jihopun kemudian memujinya. SR berkata: Permainan piano Jiho membuat salju turun,dan bintangpun muncul…Jiho mendengarnya dengan tidak tertarik,karena ia ingin melupakan ttg piano. Tapi Jiho juga kaget klau SR ternyata mengingatnya klau dy seorang pianis. Kemudian Jiho mengajak SR. kencan. Jiho akan mengantar SR plg
Jiho: Apakah rumahmu sebelah sini??
Lucunya Jiho pergi ke arah yg ditunjuk sedangkan SR malah berjalan ke arah yg sebaliknya.
Sang soo sedang bersama wanita yg bekerja untuknya. Wanita itu sedang tidak mood untuk bekerja,Sang soo mengerti hal itu dan menyuruhnya untuk pulang saja. Wanita itu tiba2 ingin mengajak Sang soo minum, Sang soo menyetujuinya dan akan menunggunya di tempat biasa mereka minum. Saat wanita itu bersiap2 dy menerima telp dr laki2 lain,dan laki2 itu mengancam jika ia tidak mau pergi dengannya. Sang soo menunggu wanita itu dibawah salju.
Sedangkan SR dan Jiho menikmati bakpao di depan toko. Jiho menceritakan alasan dy berhenti. Jiho bertanya pada SR apa yg sebaiknya ia lakukan sekarang??Jiho hanya tersenyum tidak mengerti. 
Jiho: Senyum?Aku harus tersenyum???
Diperjalanan plg Jiho melihat jejak kaki SR, dy menghela nafas kemudian tersenyum. Jiho kemudian bermain selancar diatas jejak2 kaki SR,tp karena asyiknya bermain ia tidak sadar klau ada Sang soo di depannya,ia terkejut dan salah tingkah. Sang soo menyapanya,Jiho bertanya apakah aku boleh minum Coffe lg ditempatmu??kemudian Jiho pergi. Sang soo hanya tersenyum mendengarnya.
Sang soo membangunkan SR dan mengajaknya minum2….
Sang soo yg mabuk bahkan mencium pipi SR, SR hanya bisa pasrah dan menutup hidungnya. SR membawa Sang soo plg ke rumahnya, ditengah jalan dy bertemu dengan wanita yg bekerja dgn Sang soo, wanita itu hanya menoleh sebentar kemudian tetap berjalan bersama preman itu. Dia terlihat berkaca2 melihat Sang soo….
 
Paginya Jee In akan berangkat ke sekolah,dan dia menabrak makanan yg disiapkan SR di dpn kamarnya. Sang soo yg mendengar suara dari makanan itu bangun dan membuka kamar SR…
Jee In sedang memakai sepatu saat Sang Soo(SS) menyapanya. Jee In akan pergi saat berkata:Apa kau tidak mau sarapan dulu??SR telah menyiapkannya untukmu.
Jee In sambil berlalu menjawab: Itu dy siapkan untukmu??!!
SS yg mendengar Jee In bersikap tidak sopan terhadap SR marah dan menasehati Jee In klau SR adalah kakaknya. Jee In tidak peduli dan pergi.

Sang soo berada ditempat kerjanya,dan wanita yg selalu bersamanya berkata akan berhenti. Sang soo menyetujuinya. Datang Jiho dan ingin minum sambil ngobrol dengan Sang soo. Jiho menceritakan ttg SR, Sang soo akhirnya ingat klau wanita yg ada di depannya adalah Jiho. Dan dy berkata: Bahwa SR tidak pernah berbohong?!?( Sang soo ingin mengatakan pada Jiho bahwa kejadian dulu bukan salah SR…)
Jee in melewati tempat jualan SR tanpa menoleh kepada SR, padahal SR selalu tersenyum dan melihat2 jika adiknya datang. Saat plg Jee In sengaja mengambil jalan berputar, itu membuat SR menunggu Jee In di dpn sekolahnya dan tertidur sampai malam. SR bangun dan tidak sengaja dia meletakkan tangan kanannya di atas panggangan yg panas. Dia kesakitan tp saat Jiho datang dy menyembunyikannya. Jiho heran dan bertanya kenapa SR masih berjualan?? SR berkata kalau dy sedang menunggu Jee In plg sekolah. Hal itu membuat Jiho kaget karena ini sudah malam dan tidak mungkin ada orang di sekolahan. Jiho menyakinkan SR klau Jee In pasti sudah plg, dan benar saja saat SR melihat ke arah kamar Jee In yg menyala yg menandakan Jee In sudah plg SR terlihat gembira. Jiho akan plg dan melambaikan tangannya. SR membalasnya tp luka ditangannya terlihat oleh Jiho. Jiho langsung saja ingin mengobatinya. Awalnya SR ragu,tp akhirnya dia senang jg saat Jiho mengobati lukannya. 
Apa yg akan kau lakukan setelah ini?tanya Jiho, 
SR: pergi tidur,tp sebelumnya harus menggosok gigi. Ibu selalu menyuruhku seperti itu walau aku malas melakukannya…he.3x
Jiho yg mendengar itu hanya tersenyum,dan akhirnya Jiho membantu SR mencuci rambutnya. SR terlihat rapi dengan penampilannya itu,bahkan Jiho memujinya. Kemudian Jiho pulang. Paginya saat SR membangunkan Jee In untuk sekolah Jee In tidak menjawab panggilan SR, akhirnya SR pergi dan dengan cemas menunggu Jee In lewat. Ternyata Jee In di dalam kamarnya sedang menahan sakit. Jee In memaksakan datang ke sekolah walau hampir datang terlambat. SR yg melihatnya bertanya apa kau sakit sehingga datang terlambat???
Jee In malah memarahi SR: Sudah q bilang jangan berbicara denganku….!!!

Saat istirahat teman2 Jee In membeli roti dan ingin membawakan Jee In roti,tp mereka ingat klau Jee In sangat membenci roti panggang. Tapi dari kemarin kaya’nya Jee In sakit,bahkan hari ini dy terlihat semakin parah…SR yg mendengar itu menjadi kacau dan bergumam sendiri mengatakan Jee In sakit, dan dy akhirnya berteriak saat ada org yg akan membeli rotinya, SR akhirnya berlari ke arah sekolah Jee In dan memanggil-manggil nama Jee In disepanjang koridor. Tentu saja para murid takut pada SR,tp ada salah satu dr mereka yg berkata: Apakah kau menjari Lee Jee In??Dia ada di sini….
Ternyata Jee In sudah tidak sadarkan diri dibangkunya,SR yg melihatnya langsung mengendongnya dan membawanya keluar. Guru yg melihatnya bertanya siapa kau???
Aku,,,aku,,,,Aku adalah kakaknya Jee In,Jee In adalah adik perempuanku. Walau sempat ragu SR menjawabnya dan dy membawa Jee In ke rumah sakit dengan berlari. Org yg akan membeli roti lg2 harus menggantikan SR yg meninggalkan kiosnya. Sang Soo datang dan bertanya apa yg ia lakukan di sini??org itu mengatakan bahwa penjualnya meninggalkannya dan aku terpaksa menggantikannya.
SS: Kemana dy pergi?
Aku tidak tau,dy tiba2 berlari dan membawa seorang gadis dipunggungnya…

Sang Soo merasa ada sesuatu dan segera mengejar SR.
Dokter memberitahu SR untuk sementara Jee In tidak apa2, kau bisa tenang sekarang. Dokter itu adalah ayah Jiho. Dokter bertanya: Kemana sepatumu?!? SR hanya memandang kakinya dan tetap mengkhawatirkan Jee In…
Saat Sang Soo datang,SR sedang tertidur dan mengingau klau dy harus menjaga Jee In apapun yg terjadi. Dy juga meminta Sang soo untuk menjaga Jee In. Sang soo hanya mendengarnya dan berkata ya. Kemudian Sang soo pergi karena ada masalah dengan preman yg selalu mengancam wanita yg bekerja untunya, preman itu berkata tidak akan melepaskan wanita itu bahkan dia punya foto wanita itu, dy akan menyebarkannya jika wanita itu tidak mau bersamanya. Akhirnya SS memukul preman itu dan akan membunuhnya jika berbuat macam2, preman itu akan memukul SS dengan botol,tp SS tau dan malah memukulkan tangannya ke botol itu,otomatis tangannya terluka.
SR bangun di depan kamar Jee In,dan dia kaget saat Jiho ternyata menjadi sandarannya saat ia tertidur.
Jiho: Kenapa kau tidur di sini??akan lebih nyaman klau kau tidur disamping tempat tidur pasien,di situ ada tempat untukmu?
Dengan polosnya SR berkata bahwa Jee In tidak menyukai hal tersebut,dia akan marah klau aku berada di dekatnya….
Jee In harus menjalani transplatasi,dan ternyata SR bukanlah donor yg tepat. Untungnya Sang soo cocok dan dy menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Dokter mengatakan pada Jee In bahwa SR sangat mengkhawatirkannya bahkan dia menjagamu di luar. Aku sudah menyuruhnya masuk tp dia tidak mau karena takut menggangumu. SR yg tau Jee In sudah sadar mencoba mengintip dan hanya menanyakan kondisi Jee In dari depan pintu kamarnya saja. SR berkata walau SR kakaknya tp karena ada ketidak cocokkan maka dy tidak bisa menjadi donor untuk Jee In, tp Jee In tidak perlu khawatir karena Sang Soo bersedia menjadi donor untuk Jee In. Jee In sudah mulai tersentuh dan ia menyuruh SR masuk kamarnya….Tentu saja SR senang.
Pagi itu SR sedang menempelkan tulisan di depan kiosnya, wanita yg selalu bersama Sang soo sedang mencari Sang soo,dan ia bertanya pada SR di mana Sang soo. SR memberitahukan arah ke wanita itu. Sebelumnya wanita itu bertemu preman itu,dan memohon agar melepaskannya. Karena apa yg dilakukannya percuma dan dy yakin preman itu akan melukai Sang soo,maka dy segera pergi dan mencari SS. Preman itu menyuruh anak buahnya untuk mengikuti wanita itu, dy akan membawa kalian ke tempat Sang soo. Anak buahnya bertanya bagaimana ciri2nya?!?preman itu berkata dy mempunyai luka ditangannya.
Saat itu SR yg sedang memberitahukan arah ke wanita itu dengan mengunakan tangan kanannya yg masih diperban. 
Malamnya saat SR bersiap-siap pergi ke rumah sakit dan membawa barang2 Jee In dia dihadang anak buah preman itu,mereka bertanya apa kau Sang soo?? SR melihat batu bata yg dibawa preman itu dan dy mempunyai firasat buruk jika SR tidak mengaku klau dy Sang soo.
Kemudian SR berjalan terhunyung2 sambil bersandar pada tembok, dy masih menyanyikan lagu twingkle dengan darah yg mengucur dari kepalanya. SR berjalan sampai rumah Jiho,saat itu Jiho sedang mencoba memulai bermain piano lagi. 
SR akhirnya terjatuh di depan halaman rumah Jiho sambil menggapai sepatu yg ia jatuhkan, sepatu itu adalah pemberian Jiho dan dy berjanji tidak akan menghilangkannya lagi.
Beberapa hari kemudian Jiho melihat ke luar rumahnya dengan sedih. Sedangkan Jee In sudah keluar dr RS dan akan mengurus surat kematian kakaknya. Di dalam ruangan itu dy berulang kali mengatakan bahwa SR adalah kakaknya,dan aku adalah adiknya. Jee In terlihat sangat menyesal dengan kematian kakaknya. (SR mengaku pada preman itu klau dy adalah Sang soo. Dy tidak ingin terjadi sesuatu pada Sang soo,karena itu juga akan membahayakan nyawa Jee In)

Beberapa waktu, Jiho akhirnya kembali bermain pianis di luar negeri dan ia sedang mengikuti konser musik. Jiho masih mengingat SR.
Sedangkan Sang soo akhirnya berhenti bekerja dan menggantikan SR berjualan roti panggang.
Jee In selalu mengingat kakaknya,dan dia akan tersenyum saat mengingat SR…. 

END





Tidak ada komentar: