Kokoro No Ito
"Heart Strings"
Cast
Terjebak
dengan pesona Kamiki Ryunosuke dalam perannya di Tantei Gakuen Q,
akhirnya downloadlah beberapa dorama dan movie yang dia bintangi.
Sebelumnya nggak sadar uda punya doramanya yaitu koukousei Restaurant,
abis keliatan kecil dan karena nggak terlalu menonjolkan Ryu jadi nggak
nggeh, baru nyadar liat tantei aja sepertinya pernah tau nech anak, tapi
di mana????
Salah
satu movie yang dia bintangi adalah Kokoro No Ito, sepertinya bukan
movie kalau di negara asalnya sana, karena disebut drama special. Kalau
cuma satu episode sich kalau aku nganggap film aja, kalau drama lebih
dari satu episode.
Mengisahkan
Matsuyuki Yasuko sebagai Reiko ibu dari Kamiki Ryunosuke sebagai
Akihito. Reiko merupakan seorang ibu yang tunarungu, tapi dia berhasil
membesarkan anaknya seorang diri. Reiko tidak berbicara dengan mulutnya tapi dia berbicara dengan tangannya.
Akihito merupakan seorang siswa SMA
yang akan masuk perguruan tinggi 'Geidai' khusus menjadi seorang
pianist. Awalnya memang Akihito menyukai piano, tapi karena obsesi
ibunya Reiko akhirnya dia kehilangan motivasinya tersebut.
Semakin
lama Akihito semakin terpaksa bermain piano, apalagi dia selalu gagal
dalam latihan yang dia lakukan, belum lagi dia merasa terbebani dengan
biaya piano yang akan dia sampaikan pada ibunya.
Disatu sisi dia ingin
berhenti disatu sisi dia tidak ingin melukai perasaan ibunya, sampai
suatu hari dia bertemu dengan Tanimura Mitsuki sebagai Ikuo.
Merupakan
seorang stylis rambut yang baru lulus dan ternyata dia juga seorang yang
tunarungu. Dari Ikuo dia banyak belajar dan mulai menata kembali
impiannya, tapi berbeda dengan ibunya yang tau begitu Akihito berteman
dengan seseorang seperti dirinya, Reiko semakin over protectif terhadap
Akihito, dan berusaha memisahkan mereka berdua.
Akihito merasakan perbedaan antara ibunya dan Ikuo, walau Ikuo tunarungu tapi bisa mengerti ucapan lawan bicaranya. Dia merasa nyaman dengan Ikuo dari pada ibunya yang tidak bisa mengerti perasaannya. Apalagi keluarga Ikuo begitu ramah kepada Akihito, dia merasakan sebuah keluarga saat bersama Ikuo. Walau tidak sepenuhnya merupakan kesalahan Reiko yang sama sekali tidak bisa mendengar atau melihat wajah Akihito yang disembunyikan karena kesedihan dan rasa tertekannya.
Awalnya
Ikuo tidak mengerti kenapa Reiko membencinya, dan akhirnya Reiko
menceritakan kebenaran tentang kehidupannya. Adegan cukup lama penuh kesunyian antara Reiko dan Ikuo yang berbicara menggunakan bahasa isyarat, apalagi tidak ada musik sama sekali, jadi nonton tegang-tegang sendiri karena adegannya Reiko dan Ikuo sedang bersitegang mempertahankan keyakinannya masing-masing.
Reiko selalu mengatakan
pada Akihito bahwa ayahnya telah meninggal, tapi faktanya ayahnya telah
meninggalkan Reiko demi orang lain yang lebih normal, dan rasa simpati
tidak akan sanggup membuat mereka bersama apalagi suaminya berusaha
merebut Akihito darinya.
Keluarga suaminya tidak percaya bahwa Reiko
sanggup membesarkan Akihito dengan kondisinya seperti itu, tapi Reiko
dengan tekadnya berhasil membesarkan Akihito, apalagi sejak dia tahu
bahwa Akihito mempunyai bakat dalam bermusik, seolah-olah semua impian
Reiko ada di Akihito dan dia rela melakukan apapun demi impian itu.
Dari
sinilah kesalapaham itu terjadi (menurutku), Akihito yang senang
bermain musik merasa nyaman dengan itu apalagi dia senang melihat ibunya
juga senang, dan Reiko yang bisa mendengar suara dari permainan Akihito
merasa mendengar suara yang selama ini tidak pernah bisa dengar sejak
dia lahir.
Ikuo yang mengetahui fakta itu akhirnya berusaha menghindari Akihito, walau Ikuo tahu bahwa itu tidak benar. Ikuo menghormati Reiko sebagai sunbae yang selama ini dia kagumi dan seorang ibu. Fakta yang Ikuo temukan adalah 3 hal yang bisa dan 3 hal tidak bisa mereka lakukan sebagai seorang tunarungu ternyata berbeda dengan apa yang diucapkan seniornya dulu, dia tidak bisa percaya bahwa Reiko adalah orang yang membuatnya mempercayai hal tersebut.
Malamnya Akihito datang terlambat, awalnya karena Akihito tidak datang kepertemuan warga mengenai pergusuran tempat tinggalnya Reiko mau marah, tapi sebaliknya Akihito yang ternyata juga mengetahui fakta mengenai ayahnya semakin menjauh dari ibunya dan mengungkapkan semua apa yang ada dipikirannya.
Hari itu dia baru tau kalau dua hari sebelumnya dia masih mempunyai seorang ayah. Akihito meminta kebebasannya.
Dia
akhirnya berhasil mengungkapkan semua perasaannya selama ini, karena
ayahnya sudah meninggal jadi cukup akhiri pembuktian diri ibunya, dia
sudah lelah dan ingin berhenti.
Reikopun akhirnya bisa mengiyakan padahal maksudnya selama ini bukan seperti itu, karena Akihito menyukainya makanya Reiko mendukungnya, tapi ternyata selama ini Akihito mengganggapnya berbeda, Akihito adalah harga dirinya.
Akhirnya Akihito bertemu lagi dengan Ikuo, Ikuo mengajaknya bertemu karena ingin menunjukkan sesuatu dan karena dia tidak percaya bahwa Akihito berhenti bermain piano.
(Benar-benar salah paham banget, seandainya Akihito ingat pertama kali dia memainkan piano, salah satunya juga karena ibunya, tapi memang entah sejak kapan kegembiraan itu berubah menjadi sebuah obsesi Reiko).
Secara garis besar bukan film melodrama, jadi walau ada adegan sedih nggak akan bikin nangis banget, sepertinya memang ingin menonjolkan sisi kemanusian, hubungan ibu dan anak, kemudian yang pasti komunikasi keluarga.
Pada akhirnya semua sudah terlambat dan baru disadari oleh Akihito, tapi dia tidak menyerah dan mulai mencari impiannya sendiri sebagai hadiah untuk ibunya.