Semoga Bermanfaat, sedikit ringkasan dari tugas Pengantar Ekonomi Makro
Mengukur Nilai Aktivitas Ekonomi
dan
Mengukur Biaya Hidup
Produk Domestik Bruto ( GDP )
Produk Domestik Bruto ( GDP
) adalah nilai pasar semua barang dan jasa akhir yang diproduksi dalam
perekonomian selama kurun waktu tertentu.
Tujuan GDP adalah meringkas aktivitas ekonomi dalam suatu
nilai uang tertentu selama periode waktu tertentu, statistik ini biasannya
dihitung oleh Biro Analisis Ekonomi setiap tiga bulan. Ada dua cara untuk
melihat statistik ini:
1- Dengan melihat GDP sebagai pendapatan total dari setiap orang di dalam
perekonomian
2- Dengan melihat GDP sebagai pengeluaran total atas output barang dan
jasa perekonomian
Beberapa Kaidah Untuk Menghitung
GDP
Banyak variabel ekonomi untuk
mengukur jumlah sesuatu dalam perekonomian riil, para ahli ekonomi membedakan dua
jenis variabel jumlah.
Jenis
Variabel Jumlah:
1. Persediaan ( stock ) adalah jumlah yang di ukur pada titik waktu
tertentu
2. Aliran ( flow ) adalah jumlah yang di ukur perunit waktu.
GDP
Riil Versus GDP Nominal
Para ekonom menyebut nilai
barang dan jasa yang diukur dengan harga berlaku sebagai GDP nominal. Sedangkan
nilai barang dan jasa yang diukur dengan menggunakan harga konstan berlaku
sebagai GDP riil, GDP riil menunjukkan apa yang akan terjadi terhadap
pengeluaran atas output jika jumlah berubah tetapi harga tetap.
Deflator GDP
Deflator GDP juga disebut dengan
deflator harga implisit untuk GDP, didefinisikan sebagai rasio GDP nominal
terhadap GDP riil:
Deflator GDP = GDP Nominal/GDP Riil
Deflator
GDP mencerminkan apa yang sedang terjadi pada seluruh tingkat harga dalam perekonomian
UKURAN RANTAI-TERTIMBANG GDP RIIL
Kita
telah membahas GDP riil dengan asumsi penyederhanaan bahwa harga yang digunakan
untuk menghitung ukuran ini tidak pernah berubah dari nilai tahun dasarnya. Jika
memang demikian halnya, maka semakin lama harga yang digunakan akan semakin
ketinggalan jaman.
Contoh: Harga computer turun secara dramatis,sementara uang kuliah naik. Ketika
menilai produksi computer dan pendidikan,tidak tepat bila kita menggunakan
harga yang diberlakukan sepuluh tahun atau dua puluh tahun yang lalu
Untuk
memecahkan masalah ini,setiap 5 tahun,biro analisis Ekonomi biasa memperbarui
secara periodik harga yg digunakan untuk menghitung GDP riil.
KOMPONEN-KOMPONEN PENGELUARAN
Pos pendapatan
nasional membagi GDP menjadi 4 kelompok pengeluaran:
- Konsumsi (C)
- Investasi (I)
- Pembelian pemerintah (G)
- Ekspor neto (NX)
Jadi,dengan
menggunakan symbol Y untuk GDP,
Y=C+G+I+NX |
Konsumsi = terdiri
dari barang dan jasa yang dibeli rumah tangga
Investasi = terdiri
dari barang-barang yang dibeli untuk penggunaan masa depan
Pembelian
pemerintah = barang dan jasa yang d beli oleh pemerintah pusat
Ekspor neto = memperhitungkan
perdagangan dengan negara lain
UKURAN-UKURAN PENDAPATAN LAIN
Pendapatan
nasional mencakup ukuran-ukuran pendapatan lain yang agak berbeda dari GDP. Penting
untuk memahami berbagai ukuran karena para ekonom dan media sering memakainya
sebagai acuan.
Untuk
melihat ukuran itu saling terkait, kita bisa mulai dengan GDP dan menambah atau
mengurangi berbagai kuantitas. Untuk mendapatkan produk nasional bruto, kita
menambah penerimaan dari pendapatan faktor produksi dari seluruh dunia dan
mengurangi pembayaran dari pendapatan faktor keseluruh dunia:
GNP = GDP + pembayaran faktor
dari mancanegara – pembayaran faktor ke mancanegara
NNP = GNP - Depresiasi
Untuk mendapatkan
pendapatan nasional:
Pendapatan Nasional = NNP – pajak usaha tidak langsung
Pendapatan
nasional mengukur berapa banyak pendapatan yang diperoleh setiap orang dalam
perekonomian.
Pos pendapatan nasional membagi pendapatan nasional
menjadi 5 komponen:
- Kompensasi pekerja (71,3%)
- Pendapatan perusahaan perseorangan (9,5%)
- Pendapatan sewa (1,4%)
- Laba korporasi (12,4%)
- Bunga neto (5,4%)
Pendapatan
perseorangan = pendapatan nasional - laba korporasi - kontribusi asuransi sosial
-bunga neto+dividen+transfer pemerintah pada individu+pendapatan bunga
perseorangan
Untuk mendapatkan
pendapatan perseorangan disposable:
Pendapatan perseorangan
disposabel = pendapatan perseorangan - pembayaran pajak + nonpajak perseorangan
PENYESUAIAN MUSIMAN
Karena GDP riil dan ukuran pendapatan lain mencerminkan
kualitas kinerja perekonomian, para ekonom tertarik untuk mempelajari fluktuasi
kuartal demi kuartal dalam variable-variabel ini. Tetapi ketika kita mulai
melakukannya, muncul sebuah fakta bahwa seluruh ukuran pendapatan ini
menunjukkan pola musiman yang teratur. Output perekonomian meningkat selama
setahun, mencapainya puncak dalam kuartal keempat (Oktober,November dan Desember),
dan kemudian merosot dalam kuartal pertama (Januari,Februari,Maret) pada tahun
berikutnya. Perubahan musim yang teratur ini sangat penting. Dari kuartal
keempat kekuartal pertama, GDP riil menurun sebesar kira-kira 8%.
Ketika para ekonom mempelajari fluktuasi dalam GDP riil
dan variable-variabel ekonomi lain,mereka seringkali ingin menghapus bagian
dari fluktuasi yang disebabkan oleh perubahan musiman yang bisa diprediksi.
Sebagian besar statistik ekonomi yang dilaporkan surat kabar disesuaikan
menurut musim seasonally adjusted. Ini berarti bahwa data itu telah disesuaikan
untuk menghilangkan fluktuasi musiman regular. Prosedur statistik yang
digunakan terlalu rumit untuk disajikan di sini, tetapi pada dasarnya prosedur
itu mengurangi perubahan pendapatan yang bisa diprediksi dengan mudah dari
perubahan musim. Karena itu, ketika mengamati naik turunnya GDP riil atau
serangkaian data lainnya, harus melihat hal-hal lain diluar siklus musiman
sebagai penyebabnya.
Mengukur Biaya Hidup : Indeks
Harga Konsumen
Harga Sekelompok Barang
Peningkatan dalam seluruh tingkat harga disebut inflasi.
Ukuran mengenai tingkat harga yang paling banyak digunakan adalah indeks harga
konsumen (IHK) atau consumer price index (CPI). CPI dihitung oleh Biro
Statistik Tenaga Kerja (AS)/ Indeks harga konsumen disusun oleh Badan Pusat
Statistik berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan dari berbagai sumber
relevan, seperti pasar konsumen, produsen, lembaga-lembaga konsumen, dan
sebagainya (IND). Jika GDP mengubah jumlah berbagai barang
dan jasa menjadi sebuah angka tunggal yang mengukur nilai produksi, CPI
mengubah harga berbagai barang dan jasa menjadi sebuah indeks tunggal yang
mengukur seluruh tingkat harga.
CPI
adalah harga sekelompok barang dan jasa relatif terhadap harga sekelompok
barang dan jasa yang sama pada tahun dasar. Waktu dasar yang dipergunakan adalah tahun dimana
ekonomi dianggap dalam keadaan stabil dan tidak berjauhan dengan tahun yang
akan datang.
Contoh:
CPI = (Jml Brg x Hrg Brg1 pd thn Skrng)+(Jml Brg
xHrg Brg2 pd thn Skrng)
(Jml BrgXHrg Brg1 pd thn dasar)+( Jml
BrgXHrg Brg2 pd thn dasar)
Faktor yang mempengaruhi pembentukan harga konsumen:
1. kebijakan pemerintah berkenaan dengan politik ekonomi dan moneter serta politik perdagangan luar negeri,
2. kebijakan harga yang ditetapkan oleh pemerintah,
3. jumlah permintaan konsumen terhadap komoditas,
4. kenaikan pendapatan masyarakat,
5. biaya produksi yang dikeluarkan oleh produsen,
6. nilai mata uang jika dibandingkan dengan kurs.
1. kebijakan pemerintah berkenaan dengan politik ekonomi dan moneter serta politik perdagangan luar negeri,
2. kebijakan harga yang ditetapkan oleh pemerintah,
3. jumlah permintaan konsumen terhadap komoditas,
4. kenaikan pendapatan masyarakat,
5. biaya produksi yang dikeluarkan oleh produsen,
6. nilai mata uang jika dibandingkan dengan kurs.
CPI
Versus Deflator GDP
Deflator GDP dan CPI memberikan informasi
yang berbeda tentang apa yang terjadi pada seluruh tingkat harga dalam
perekonomian.
Tiga Perbedaan CPI dan Deflator
GDP :
- Deflator GDP mengukur harga seluruh barang dan jasa yang diproduksi. CPI mengukur harga barang dan jasa yang dibeli konsumen.
- Deflator GDP hanya mencakup barang dan jasa yang diproduksi secara domestik. CPI terpengaruh barang-barang impor.
- Deflator GDP menggunakan timbangan tidak tetap. CPI menggunakan timbangan tetap terhadap harga barang-barang yang berbeda.
Para ekonom menyebut
indeks harga dengan sekelompok barang tetap sebagai indeks laspeyres dan indeks
harga dengan kelompok barang tidak tetap sebagai indeks Paasche. Ketika harga
barang-barang yang berbeda berubah dengan jumlah yang berbeda, indeks laspeyres
(kelompok barang tetap) cenderung menetapkan terlalu tinggi peningkatan biaya
hidup karena tidak memperhitungkan bahwa konsumen memiliki peluang untuk
mensubstitusi barang yang lebih murah daripada barang yang mahal. Indeks
Paasche (kelompok barang tidak tetap) cenderung menetapkan terlalu rendah
peningkatan biaya hidup.
Mengukur Tuna Karya: Tingkat Pengangguran
Tingkat pengangguran adalah statistik yang
mengukur persentase orang-orang yang ingin bekerja tetapi tidak mempunyai
pekerjaan.
Dua Ukuran Total
Pekerja :
- Survei Rumah Tangga : diperoleh estimasi jumlah orang yang mengatakan bahwa mereka bekerja.
- Survei Perusahaan : diperoleh estimasi jumlah pekerja yang dimiliki perusahaan berdasarkan gaji.
Survei
Rumah Tangga
Ada 3 kategori dari survey rumah tangga :
- Bekerja : Kategori ini mencakup seseorangyang pada saat survey dilakukan bekerja sebagai pegawai yang menerima upah, bekerja pada usaha milik sendiri, atau bekerja sebagai pegawai yang tidak menerima upah pada usaha keluarga. Kategori ini juga mencakup mereka yang memiliki pekerjaan namun tidak sedang bekerja karena untuk sementara waktu absen.
- Tidak bekerja : Kategori ini mencakup mereka yang tidak bekerja, memiliki keinginan untuk bekerja, dan telah mencoba mencari pekerjaan, juga termasuk yang menunggu panggilan kerja.
- Tidak termasuk dalam angkatan kerja : Kategori ini mencakup mereka yang tidak termasuk dalam dua kategori awal,seperti pelajar, ibu rumah tangga, atau pensiunan.
Seseorang yang ingin
bekerja tetapi menyerah mencari pekerjaan, pekerja yang putus asa (discouraged
worker) dianggap tidak termasuk dalam angkatan kerja.
Angkatan kerja (labor force) didefinisikan sebagai jumlah orang yang
sedang bekerja dan orang yang menganggur, dan tingkat pengangguran
(unemployment rate) didefinisikan sebagai persentase dari angkatan kerja yang
tidak bekerja.
Angkatan kerja = Jml Org yg
Bekerja+ Jml Pengangguran
Tingkat Pengangguran = (Jumlah Pengangguran / Angkatan Kerja)X100%
Tingkat partisipasi angkatan kerja
(labor-force participation rate) yaitu persentase dari populasi orang dewasa
yang ada dalam angkatan kerja.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
= (Angkatan Kerja / Populasi Dewasa)X100%
Survei Perusahaan
Diperoleh estimasi
jumlah pekerja yang dimiliki perusahaan berdasarkan gaji.
Kelemahan dari kedua
survei
- Kedua survei mengukur hal yang berbeda
- Perusahaan yang baru berdiri memerlukan waktu untuk dilibatkan ke dalam survei perusahaan. Sedangkan survei rumah tangga bagaimana memperhitungkan pekerjaan di antara rumah tangga yang disurvei terhadap keseluruhan populasi.
Kesimpulan : Dari Statistik Ekonomi ke
Model Ekonomi
Tiga Statistik yaitu
produk domestic bruto, indeks harga konsumen, dan tingkat penggangguran
mengkuantifikasi kinerja perekonomian. Para pembuat keputusan public dan swasta
menggunakan statistic ini untuk memantau perubahan-peubahan dalam perekonomian
dan untuk merumuskan kebijakan-kebijakan yang tepat. Para ekonom menggunakan
statistik ini untuk mengembangkan dan menguji teori-teori tentang bagaimana
perekonomian berjalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar